Ilmuwan Ciptakan Pasar Online untuk Kurangi Limbah Sampel Percobaan Hewan
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Sampel darah beku di freezer sampel laboratorium/SAMUEL WHITTON/ALAMY

Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan di Spanyol berharap pasar online baru dapat membantu untuk mengurangi jutaan sampel jaringan dan organ dari percobaan pada hewan yang terbuang setiap tahun. Sampel tersebut terlupakan di bagian belakang freezer laboratorium, atau dihancurkan untuk mengosongkan ruang. Pasar online baru itu disebut “aRukon” dan akan diluncurkan secara global tahun ini, pasar virtual ini akan memungkinkan para peneliti menjual sampel hewan yang tidak terpakai ke laboratorium lain, sehingga berpotensi mengurangi limbah dan menyelamatkan nyawa hewan.

Lluís Montoliu, ahli genetika dan wakil direktur Pusat Bioteknologi Nasional, optimis dengan rencana tersebut. Sebagai anggota komite transparansi eksperimen hewan di Konfederasi Masyarakat Ilmiah Spanyol, dia tidak terlibat dengan aRukon tetapi telah lama mengadvokasi cara-cara untuk mengurangi penggunaan dan limbah hewan di laboratorium atau pusat studi.

“Komunitas ilmiah perlu mempertanyakan mengapa sistem seperti itu tidak ada sejak awal,” kata Lluís dilasnir dari Science edisi (8/03/2024).

aRukon adalah gagasan Javier Burgos, seorang peneliti biomedis di Universitas Jaume I. Dia mengatakan penelitian penyakit neurogeneratif selama 20 tahun telah mengajarinya betapa eksperimen pada hewan bisa membosankan, rumit, dan mahal. Banyak kerja kerasnya yang berakhir sia-si. Burgos mengungkapkan, hal ini dapat bermanfaat bagi peneliti lain yang mempelajari penyakit mematikan yang sama.

“Saya sering mendapati diri saya berada di depan lemari es yang terbuka, dihadapkan pada keputusan yang menantang dalam menentukan sampel mana yang harus dibuang,” ungkapnya.

Bersama dengan perusahaan teknologi informasi Semirol dan pendanaan dari Badan Penelitian Negara Spanyol, Burgos memutuskan untuk membuat pasar online yang dapat digunakan para peneliti untuk membagikan sampel lama tersebut. Di aRukon (yang dapat diakses secara gratis) para ilmuwan akan dapat membuat daftar berbagai sampel hewan untuk dijual, mulai dari cairan serebrospinal hingga seluruh organ. Untuk mencegah keuntungan, Burgos mengatakan,   penjual bebas menentukan harga, namun harganya harus jauh lebih murah dibandingkan biaya membeli hewan baru.

Selanjutnya, platform ini mengenakan komisi untuk mengirimkan sampel ke pembeli dan akan menangani seluruh perjalanan dari pintu ke pintu melalui perusahaan khusus. Penjual harus menunjukkan bahwa sampel yang diserahkan ke aRukon mematuhi undang-undang kesejahteraan hewan di negara asalnya.

Pasar aRukon belum akan diluncurkan secara resmi dalam beberapa bulan ke depan, tetapi Burgos mengatakan dia telah menarik peminat sejak mempresentasikan platform tersebut pada konferensi pada November 2023. Burgos mengaku, para ilmuwan dari 30 universitas, pusat penelitian, dan perusahaan berbeda di Spanyol telah mendaftar, ini mewakili sekitar 10% lembaga yang melakukan eksperimen pada hewan di negara tersebut. Dua institusi di luar Spanyol juga telah menandatangani.

Burgos yakin platform ini akan membantu mengurangi biaya pemeliharaan hewan secara drastis dan membuka akses terhadap sampel untuk laboratorium yang biasanya tidak melakukan eksperimen semacam itu. Dibutuhkan biaya ribuan euro untuk menjalankan satu percobaan pada hewan dan dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan persetujuan etis.

“Mengapa harus mengeluarkan biaya sebesar itu jika saya dapat memperoleh sampel dalam hitungan hari dan dengan biaya yang jauh lebih rendah?” ucap Burgos.

Ia juga berharap berbagi sampel yang tidak diinginkan akan mengurangi penggunaan hewan secara keseluruhan, terutama jika platform tersebut mendapat perhatian di seluruh Eropa. Pendekatan aRukon konsisten dengan undang-undang Spanyol dan Eropa yang mengharuskan peneliti meminimalkan jumlah hewan yang mereka gunakan.

“Setiap kecocokan antar peneliti di platform kami adalah penyelamatan nyawa seekor hewan,” jelasnya.

Sementara itu, Javier Guillén, direktur senior untuk Eropa dan Amerika Latin di Asosiasi Penilaian dan Akreditasi Laboratorium Perawatan Hewan Internasional mengatakan, platform baru ini meresmikan praktik yang mungkin hanya terjadi secara informal di kalangan ilmuwan dari pusat penelitian yang sama. Namun, katanya, untuk memastikan ilmu pengetahuan yang baik, repositori tersebut perlu berisi rincian yang sangat jelas tentang setiap sampel. Hal ini mencakup informasi tentang tingkat keparahan prosedur yang dilakukan pada hewan tersebut, sehingga pembeli dan institusi mereka dapat memutuskan apakah penggunaan kembali hewan tersebut dapat diterima secara etis.

Upaya serupa sedang dilakukan. Platform Biobanks dan Biomodels dari Carlos III Health Institute, sebuah gudang yang sejauh ini hanya berfokus pada sampel manusia dan kultur jaringan, akan segera memungkinkan para peneliti di Spanyol untuk berbagi sampel hewan juga, meskipun tidak seperti aRukon. Para ilmuwan tidak akan bisa berbagi sampel hewan dan untuk menjual sampelnya. Upaya-upaya ini saling melengkapi, kata Alberto Centeno, salah satu direktur lembaga tersebut dan seorang dokter hewan.