Usulan Jokowi Jadi Pemimpin Partai Koalisi Prabowo-Gibran, Yusril: Belum Ada Pembahasan
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di GBK, Jakarta Pusat. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan sampai saat ini belum ada pembahasan soal usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Usulan ini sebelumnya ramai diperbincangkan dan disebut akan membuat Jokowi tetap memiliki kekuatan politik, walau sudah tak menjabat sebagai presiden.

"Kalau antar partai sih belum ada (pembahasan). Ada gagasan, sebagai partai-partai belum ada membicarakan soal itu, jadi saya pun belum bisa jawab juga, kita belum tahu," ujar Yusril, Jumat, 15 Maret 2024.

Dikonfirmasi terpisah, Gibran Rakabuming Raka turut merespons isu Jokowi diusulkan jadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran. Menurut dia, hingga saat ini, belum ada pembicaraan mengenai hal tersebut.

"Enggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu," ujar Gibran.

Wali Kota Solo itu enggan mengomentari terlalu jauh soal usulan tersebut. Gibran pun mempersilahkan masyarakat mempertanyakan wacana tersebut kepada pihak yang mengusulkan.

“Ya silahkan bertanya kepada orang yang mengusulkan ya,” kata Gibran.Sebelumnya, usulan Jokowi menjadi pimpinan koalisi Prabowo-Gibran disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie. Menurut dia, karakter Jokowi cocok memimpin barisan pendukung Prabowo-Gibran yang disebutnya 'Barisan Nasional'.

"Jadi kira-kira nanti barisan nasional cukup 75 persen majority. Kemudian ada konsensus semuanya menunjuk satu orang jadi ketua Barisan Nasional ini. Dan menurut saya yang ideal yang diterima semua parpol ini Pak Jokowi," tutur Jeffrie.