Puasa Hari ke 7: Yuk Raih Keutamaan Puasa Dalam Tiga Tahap di Bulan Ramadan
NewsFeature
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Yuk Raih Keutamaan Puasa Dalam Tiga Tahap di Bulan Ramadan.

Jakarta, tvrijakartanews - Pada bulan Ramadan, masyarakat muslim seluruh dunia diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh dan seluruh ibadah yang dilakukan pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Di dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman di dalam Surat Ali Imran ayat 31 :

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya : Jika kamu (hamba) cinta kepada-Ku, Aku (Allah) lebih dekat cinta kepadamu, bahkan Allah memberi rahmat dan maghfirah kepadamu.

Melansir dari laman Nuonline, Hadist tentang pahala ibadah akan dilipatgandakan di bulan Ramadan telah diriwayatkan oleh Ummi Hani' binti Abi Thalib karramallahu wajhah dan dicatat Imam at-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda.

(إِنَّ أُمَّتِيْ لَمْ يَخِزُّوْا مَا أَقَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ). قِيْلَ يَا رَسُوْلَ الله وَمَا خَزِيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ؟قالاِنْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيْهِ مِنْ زِنَا فِيْهِ أَوْ شَرِبَ فِيْهِ خَمْرًا لَعَنَهُ اللهًُ وَمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَهُ رَمَضَانُ لَمْ تَبْقَى لَهُ عِنْدَ اللهِ حَسَنَةٌ يتقي بها النار فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لَا تُضَاعَفُ فِيْمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ).

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya umatku tidak akan terhina, selama mereka mendirikan bulan Ramadhan.' Sahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, apa bentuk kehinaan mereka dalam menyia-nyiakan bulan Ramadhan?' Rasulullah menjawab, 'Pelanggaran terhadap hal-hal yang haram pada bulan Ramadhan, seperti zina atau minum khamar. Allah dan para malaikat melaknatnya hingga tahun berikutnya. Jika ia meninggal sebelum bulan Ramadhan berikutnya, maka ia tidak mempunyai kebaikan apa pun di sisi Allah yang bisa menyelamatkannya dari neraka. Oleh sebab itu, berhati-hatilah terhadap bulan Ramadhan, karena pahala kebaikan demikian juga ganjaran kejelekan akan dilipat gandakan." (Imam at-Thabrani, al-Mu’jamus Shagir, juz 2, h. 16).

Dalam bulan Ramadan, ada tiga tahap yang umat muslim dapat raih keutamannya. Tiga tahap yang dimaksud adalah tanggal 1-10 tahap Rahmat, 11-20 tahap Maghfirah, dan 21-30 tahap Itqum Minan Nar.

Berikut ini keistimewaan nilai-nilai Ramadan, yang telah diklasifikasikan menjadi tiga tahap, yakni :

Pertama, fase Rahmat, di tanggal 1-10 Ramadhan. Di fase ini ada dilebihkan nilai kasih sayang (rahmat) bagi siapa saja yang ingin memperolehnya. Maka tundukkanlah rasa hati orang yang berpuasa untuk meningkatkan mutu berbuat baik, meraih kebaikan dan pahala dengan saling menghormati, menjaga ukhuwah musawwah, mau bebagi atau bersedekah, berderma dan lainnya.

Kedua, fase Maghfirah, di tanggal 11-20 Ramadhan. Ini fase yang lebih memberi bonus ampunan dari Allah kepada manusia (hamba-Nya), yang dalam puasanya ia pun selalu bertaubat, mengharap maghfirah Allah. Lebih bisa mengevaluasi kesalahan dirinya dan kekurangan yang ada padanya, bukan lebih pandai mengevaluasi kekurangan diri orang lain.

Maka perbanyak dzikir, istighfar, beramal baik yang mendatangkan rahmat, dan mampu menekan dirinya dari sifat-sifat buruk seperti ujub, takabur, merasa paling benar, merasa paling hebat, yang lain dianggap rendah, dan sebagainya.

Artinya di fase ini perbanyaklah muhasabah, muqarrabah, mujahadah untuk mengharap ampunan Allah bagi dirinya, dan memohonkan kepada Allah utuk orang lain, bapak dan ibu (orang tua), sanak saudara, kakek dan nenek, saudara seiman dan setanah air kita yang berpuasa. Memohonkan maghfirah untuk kita dan mereka yang masih hidup dan apalagi yang sudah almarhum dan almarhumah sangat mengharapkan kiriman doa kita untuknya.

Ketiga, fase Itqum Minan Nar, fase tanggal 21 hingga akhir malam Ramadhan (28, 29, atau 30 Ramadhan) supaya orang yang berpuasa selalu berdoa agar dijaga dari siksa api neraka. Di fase ini, perbanyaklah Iktikaf di masjid, dekatkanlah sedekat-dekatnya diri kita dengan Allah, jalinlah hubungan mesra hamba dengan Allah, lebih dekatlah antara yang dikasihi (hamba) dengan yang mengasihi.