Kunjungi Pesantren Khusus Disabilitas, Stafsus Presiden Angkie Singgung Inklusi di Seluruh Sektor
NewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia saat berkunjung ke Pesantren Tahfiz Disabilitas. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia mengunjungi Pondok Pesantren Tahfiz Difabel K.H Ahmad Luthfi Fatullah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Rabu, 20 Maret 2024. Kunjungan yang juga sekaligus buka puasa bersama itu dilakukan Angkie untuk bertemu dengan para santriwati berkebutuhan khusus.

"Hari ini dalam kunjungan bersama adik-adik disabilitas, penyandang disabilitas khususnya tuli,dalam rangka bulan Ramadan, bulan kebaikan untuk kita bisa berbagi semangat, berbagi motivasi, berbagi pengalaman, karena kita tahu bahwa menjadi seorang disabilitas perempuan itu bukan sesuatu yang mudah," ujar Angkie.

Selain mendapat sambutan hangat dari para santriwati, Angkie juga mendapatkan banyak cerita dan harapan dari para remaja tersebut. Menurut Angkie, para santriwati itu mayoritas menyatakan keinginannya menjadi guru.

"Tadi 80 persen ditanya cita-citanya adalah mereka mau jadi guru, ya. Kadang jadi artis juga, ada yang jadi guru. Jadi ini bagus banget,

karena kita sebenarnya kekurangan guru. Tapi yang bisa dimaksimalkan untuk menjadi guru adalah adik-adik ini," kata Angkie.

Dalam kesempatan tersebut, Angkie juga menyinggung soal inklusivitas terhadap kaum difabel yang mulai mendapatkan perhatian serius dari pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satu bentuk keseriusan itu ditunjukkan melalui pengesahan berbagai kebijakan untuk para difabel.

"Kita sudah memiliki tujuh Peraturan Pemerintah dan dua Peraturan Presiden sebagai peraturan turunan dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas," kata Angkie.

Meski begitu, ia menyebut implementasi dari aturan yang sudah ada tersebut masih menjadi tantangan utama. Menurut Angkie, implementasi dari kebijakan pro disabilitas ini memerlukan kerja lintas sektoral dan tak hanya menjadi beban Kementerian Sosial.

Misalnya, kata dia, dengan pembangunan Pesantren Tahfiz Disabilitas agar para penyandang disabilitas dapat menuntut ilmu agama lebih dalam. Pembangunan dan operasional pesantren tersebut dibiayai sepenuhnya dari lembaga pengumpul zakat, Baznas-Baziz.

"Jadi, dari pemerintah ini sudah mulai memang belum sempurna, tapi segera kita mulai. Baznas ini kan termasuk non-struktural pemerintah, yang bagaimana juga memberikan kontribusinya, seperti saat ini. Ini kan bagian dari bagaimana pemerintah juga, turut serta sebagai bukti nyata, bahwa kami tidak diam saja, tapi kami memberikan kontribusi untuk Indonesia bersama adik-adik disabilitas," kata Angkie.

Sementara itu, Wakil Ketua IV, Nasir Tajang menyebut pihaknya sedang berusaha kembali membangun pesantren khusus disabilitas. Ia menyebut Pesantren Tahfiz Disabilitas baru hanya bisa menampung sekitar 30 orang lebih saja.

Kapasitas kecil tersebut, kata dia, karena satu guru hanya bisa menangani maksimal 5 orang murid saja. Berbeda dengan sekolah umum yang per satu guru bisa menangani sampai 20 murid.

"Sebagaimana data bahwa disabilitas di Jakarta itu sekitar 44.100 sekian. Jadi, kami sangat yakin bahwa masih banyak disabilitas yang belum tersentuh. Dan ini kami baru tangani sekitar 30, dan itu pun baru wanita. Dan insya Allah, mudah-mudahan Allah mudahkan, dan kita berharap dukungan dari semua pihak, agar kita bisa bangun lagi pesantren seperti ini,

dan bahkan kita targetkan ada pesantren untuk laki-laki. Karena di sini baru perempuan yang bisa kami lakukan," kata Nasir.

Terakhir, Ketua Pesantren Tahfiz Disabilitas, Ahmad Soleh menyebut kedatangan Angkie ke ponpesnya membawa banyak manfaat. Salah satunya seperti menjadi sosok yang sangat menginspirasi para santriwati.

Lebih lanjut, ia berharap akan semakin banyak lagi para disabilitas wanita yang bergabung di pesantrennya.

"Mudah-mudahan dengan adik-adik belajar di sini, mimpinya terwujud, bisa sekolah tinggi, dan kembali mengajar kepada generasi berikutnya," kata Soleh.