
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar bersama tim saat meluncurkan program Petani Milenial Kalimantan Timur. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews.com – Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar meluncurkan program Petani Milenial Kalimantan Timur, di Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Benih Induk (UPTD BBI), Kutai Kertanegara. Peluncuran dilakukan bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti, dan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.
Program Petani Milenial Kalimantan Timur ini didesain untuk menjadi motor regenerasi petani maupun peningkatan kapasitas para petani muda dalam rangka memastikan ketahanan pangan di Ibukota Nusantara (IKN).
“Empat tahun lalu, saat penandatanganan MOU kerja sama antara Staf Khusus Presiden RI bersama Kementerian Pertanian, kami menargetkan 100.000 anak muda untuk dilatih di sektor agrikultur," ujar Idha Widi Arsanti yang juga menjadi Direktur Utama pelaksana program YESS Petani Milenial ini, Minggu, 24 Maret 2024.
Santi menjelaskan program Petani Milenial tercatat melalui Pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, Hibah YESS, PWMP, dan Duta Petani Milenial. Hingga hari ini, ia mengklaim sudah ada 500 ribu orang lebih yang menerima manfaat, baik melalui anggaran negara maupun hibah internasional. Selain itu, sebagian Petani Milenial juga telah menerima akses KUR dengan total Rp6 triliun.
Petani Milenial merupakan program kolaborasi Stafsus Presiden RI Billy Mambrasar dan Kementerian Pertanian RI di bawah Kapusdiktan Kementan RI, yang telah berjalan selama empat tahun. Program ini berada di bawah naungan nota kesepahaman (MOU) antara Yayasan Kitong Bisa dan Kementerian Pertanian RI yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI 2019-2023, Syahrul Yasin Limpo.
Lebih lanjut, Santi menyampaikan bahwa pemerintah harus sigap menjawab tantangan regenerasi petani hari-hari ini.
“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itu lah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan. Alhamdulillah, terima kasih kepada Kaka Billy sebagai salah satu orang yang mencurahkan perhatian untuk Petani Milenial selama beberapa tahun terakhir,” kata Santi.
Sebelum peluncuran program ini, tim telah lebih dahulu menggelar rapat yang membahas strategi peningkatan ketahanan pangan Indonesia, khususnya di IKN. Dalam rapat itu disepakati penyiapan dilakukan melalui SDM Muda di bidang pertanian di Provinsi Kalimantan Timur.
“Adapun peluncuran Program Petani Milenial di IKN ini adalah Ide dari Pj. Gubernur Kalimatan Timur, Akmal Malik, yang berharap agar ekosistem pertanian untuk menyokong giat pembangunan IKN ini siap dari sekarang," ujar Billy. yang telah meluncurkan program Petani Milenial di lebih dari 15 provinsi bersama Kementan.
Billy menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah mendukung program penyiapan SDM muda Indonesia di sektor pertanian. Kepala Negara juga disebut telah memberikan perintah kepada berbagai pihak agar dapat ikut mendukung penyiapan petani-petani muda lewat program Petani Milenial di seluruh Indonesia.
Bersama dengan Kementan, Billy mengatakan program ini berhasil mendata petani muda di berbagai provinsi di Indonesia, menggandeng sektor privat maupun BUMN untuk mengambil bagian dalam pemberdayaan anak muda di bidang pertanian.
“Selain pihak privat dan BUMN, kami juga mengelola hibah internasional melalui Yayasan Kitong Bisa untuk menyasar anak muda di derah terluar di Indonesia. Jadi, kami memberikan pelatihan bagi teman-teman yang memang sudah berfokus di bidang tani, maupun memperkenalkan keterampilan Bertani pada anak muda yang sebelumnya tidak memiliki ketertarikan maupun latar belakang pertanian,” tuturnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik menyambut baik program tersebut. Menurut dia perlu adanya terobosan pertanian untuk menarik minat anak muda.
“Kita lihat anak-anak muda kita (di Kaltim), minatnya terhadap pertanian bukan lagi kurang, tetapi saya katakan sudah krisis begitu ya. Kita tidak bisa lagi pakai cara-cara lama. Untuk menarik minat anak muda bertani, kita perlu ciptakan pertanian modern, dengan pemanfaatan tekonologi canggih, yang sesuai dengan zaman,” ucap Akmal.
Ia mengatakan memiliki konsentrasi di bidang pertanian dan pernah belajar teknologinya hingga ke Korea Selatan. Sehingga, pihaknya sangat siap menyambut kolaborasi program Petani Milenial yang dinilai akan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi generasi muda di Kaltim, khususnya IKN.

