Mengintip Megahnya Kubah Masjid Terbesar se Asia Tenggara Milik Masjid Al-Azhom Tangerang
NewsFeatureHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Wajah baru Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang, memiliki 4 payung besar di pelataran masjid untuk menampung jamaah.

Tangerang, Tvrijakartanews- Masjid Raya Al-Azhom sudah lama menjadi bangunan paling ikonik di Kota Tangerang. Dibangun pada tahun 1997,  Masjid Rpppaya Al-A’zhom berhasil menjadi pusat wisata religi dan menarik banyak wisatawan baik dari dalam kota maupun luar kota. Salah satu faktor utamanya, yakni kemegahan dan keunikan kubah Masjid Raya Al-A’zhom yang diklaim merupakan terbesar se Asia Tenggara bahkan terbesar di dunia.

Kemegahan itu bahkan bisa dirasakan hanya dengan melihatnya dari jauh. Saat memasuki masjid, keindahan dan kemegahan makin terasa karena area masjid tidak memiliki tiang penyangga. Uniknya, bagian dalam kubah seluas 3.142 m persegi tersebut dihiasi oleh ukiran kaligrafi dari ayat Alquran.

“Selain sebagai kubah terbesar, ukiran dekorasi berupa kaligrafi yang memenuhi bagian dalam kubah juga menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, uniknya, setiap penjuru arah kubah dihiasi kaligrafi dari potongan ayat suci dengan makna masing-masing,” ujar Ketua Harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Al-A’zhom, Chaerudin, Senin (25/3/2024).

Pada kubah sisi barat terdapat kaligrafi surah an-Nur ayat 35 serta al-Baqarah ayat 255 dan 285. Lalu, pada kubah sisi selatan terdapat kaligrafi surah at-Taubah ayat 105, Ali Imran ayat 112, dan al-An’am ayat 132-133. Dilanjut kubah sisi timur terdapat kaligrafi surah al-Bayyinah ayat 5 dan ar-Ruum ayat 30-33. Sedangkan, kubah sisi utara terdapat kaligrafi surah al-Anbiyaa ayat 107, al-Fath ayat 29, dan Luqman ayat 17-18.

“Selain ukiran kaligrafi berwarna keemasan, kubah tersebut juga dibuat dari batu dengan karakteristik seperti batu-batu pada benteng zaman dahulu atau berwarna kecokelatan. Hal ini identik dengan identitas Kota Tangerang yang dijuluki sebagai kota benteng,” tambahnya.

Masjid ini dirancang oleh Slamet Wirasonjaya, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), yang terinspirasi oleh kemegahan Hagia Sophia. Ada 5 kubah besar berwarna biru kehijauan, dan kubah utamanya diklaim merupakan salah satu kubah masjid terbesar di dunia, dengan diameter mencapai 63 meter.

Kemudian ada juga empat buah menara setinggi 55 meter, yang bermakna empat ajaran Islam. Bentuk menara tersebut diadopsi dari Masjid Sultan Salahuddin Aziz Syah di Kuala Lumpur. Sementara, ujung menara yang berbentuk rudal terinspirasi dari bentuk menara Masjid Hagia Shopia di Istanbul, Turki.

"Ada 5 buah kubah yang melambangkan rukun Islam dan 5 waktu salat yang menjadi kewajiban umat Islam. Kalau menara jumlahnya ada 4 yang melambangkan syariat Islam, yaitu aqidah, akhlak, syariah, dan ibadah," lanjutnya.

Selain itu, saat ini Masjid Raya Al-Azhom juga telah mengalami beberapa perubahan, dan yang terbaru adalah dengan dirombaknya tampilan pelataran Masjid Raya Al A'zhom dengan penambahan fasilitas baru yakni empat buah payung raksasa. Hadirnya empat buah payung raksasa membawa nuansa Masjid Nabawi yang berada di Kota Madinah.

Saat ini, Masjid Raya Al-A’zhom menjadi destinasi favorit pada wisata religi di Kota Tangerang. Berada di kawasan yang sangat strategis, Jalan Satria-Sudirman berseberangan dengan Komplek Pusat Pemerintahan (Puspem) Kota Tangerang, menjadikannya kian ramai didatangi wisatawan, terutama saat akhir pekan dan hari libur nasional.

Tak terkecuali saat Ramadan, berbagai kegiatan dihadirkan untuk menghidupkan masjid kebanggaan warga Tangerang itu. Salah satunya adalah dengan salat tarawih berjemaah hingga kajian yang menghadirkan penceramah ternama, hingga menggelar Festival Al Azhom, hingga 29 Ramadan mendatang.

“Mari isi bulan suci Ramadan ini dengan kegiatan positif serta menambah ladang pahala di Masjid Raya Al-A’zhom. Apalagi ada bazar Ramadan sebagai upaya mendukung para pelaku UMKM di Tangerang dengan membeli produk-produk mereka yang berkualitas dan terjangkau,” tuturnya