
Kondisi rumah terdampak gempa di wilayah Kabupaten Gresik Jawa Timur, Jumat (22/3). (Sumber foto: BPBD Kabupaten Gresik).
Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BPBD kabupaten, kota dan Provinsi Jatim yang didukung berbagai pihak melakukan upaya penanganan darurat sejak dini.
Muhari mengatakan Para pemangku kepentingan yang membantu pemerintah daerah antara lain dari BNPB, Basarnas, BMKG, TNI, Polri, organisasi perangkat daerah di lingkungan kabupaten dan provinsi.
"Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jatim dan Kabupaten Gresik telah mendirikan tenda keluarga, di antaranya Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura," kata Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Menurutnya, seluruh personel TRC juga melakukan asesmen dampak dan kebutuhan di lokasi terdampak.
"Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim menyampaikan asesmen bertujuan untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan penanganan darurat," jelasnya.
Gempa bumi dengan M6,0 tercatat mengguncang wilayah Jatim pada Jumat (22/3), pukul 11.22 WIB. Pusat gempa berada di laut 132 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
BMKG merilis skala MMI gempa tersebut di wilayah Tuban IV – V MMI, III – IV Bawean, II – III MMI Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, dan beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Guncangan juga dirasakan wilayah Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.
Selanjutnya gempa M6,5 terjadi, menyusul gempa besar sebelumnya, pada 15.52 WIB di hari yang sama. Pusat gempa berada di laut 130 km timur laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Menurut pantauan BPBD Provinsi Jatim, gempa susulan atau aftershock terekam hingga 256 kali hingga hari ini (25/3), pukul 06.00 WIB.

