
Foto: Shutterstock / Yuangeng Zhang
Jakarta, tvrijakartanews - Seseorang di AS tertular flu burung dari sapi perah yang terinfeksi di Texas. Ini adalah kasus subtipe virus pertama yang terkonfirmasi, bernama H5N1 yang menular antara manusia dan mamalia lain seperti dilansir dari new scientist edisi (1/04/2024).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengumumkan berita tersebut pada 1 April setelah mengonfirmasi hasil tes positif pada akhir pekan. Orang tersebut awalnya mengalami gejala hanya radang mata, sedang menjalani pengobatan antivirus dan dalam masa pemulihan. Mereka terpapar pada sapi yang diyakini terinfeksi virus tersebut, yang telah memusnahkan populasi burung secara global.
Menurut laporan pekan lalu, sapi di lima negara bagian AS, yakni Texas, Kansas, Michigan, New Mexico dan Idaho dinyatakan positif mengidap H5N1. Tidak jelas bagaimana mereka bisa sakit. Menurut Departemen Pertanian AS, virus tersebut menyebar di antara hewan-hewan tersebut.
Richard Webby dari Rumah Sakit Anak St. Jude di Tennessee mengatakan, sebelumnya mamalia hanya dipastikan tertular virus dari unggas yang sakit.
“Ada beberapa wabah yang tidak melibatkan manusia, karena ada kemungkinan penularan dari mamalia ke mamalia,” kata Richard.
Misalnya, 17.000 bayi gajah laut mati akibat flu burung di Argentina pada akhir tahun lalu. Ada juga wabah di antara cerpelai yang dibudidayakan di Spanyol pada tahun 2022. Namun sulit untuk mengesampingkan kemungkinan sumber virus lain seperti makanan yang terkontaminasi dalam situasi ini.
Meskipun baru-baru ini terjadi infeksi pada manusia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan risiko tertular flu burung masih rendah bagi kebanyakan orang. Orang yang melakukan kontak dekat dengan burung atau hewan lain yang terinfeksi, termasuk hewan ternak, memiliki risiko terbesar. Meskipun susu pasteurisasi tetap aman, masyarakat harus menghindari mengonsumsi atau menangani produk susu mentah.

