Fraksi Gerindra Tolak Soal Mendikbud Hapus Pramuka dari Ekskulikuler Wajib di Sekolah
NewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani.

Jakarta, tvrijakartanews - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani menolak soal adanya peraturan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler (ekskul) wajib seluruh sekolah di Indonesia.

Menurutnya, justru ekskul Pramuka menjadi kegiatan penting untuk membentuk karakter para siswa-siswi, karena terdapat banyak ilmu pengetahuan yang bisa di dapat dalam ekskul tersebut.

"Rencana menghapus ekskul pramuka wajib di sekolah-sekolah justru akan mengkis pemahanan kebangsaan, cinta tanah air, dan Pancasila terhadap anak-anak kita di sekolah," kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Muzani menyarankan, agar ekskul Pramuka lebih didukung bahkan diperkuat pada setiap sekolah, hal ini untuk memajukan pemahaman para siswa-siswi tentang nilai Pancasila dan Nasionalisme.

Ia pun menilai, bahwa peran ekskul tersebut telah terbukti membentuk karakter para siswa-siswi di sekolah.

"Justru ekskul Pramuka harus digalakan dan diperkuat sebagai upaya memupuk kecintaan anak-anak kita kepada Pancasila, Indonesia, dan nasionalisme. Karena peran pramuka itu sudah terbukti dalam membangun identitas karakter anak-anak kita di sekolah yang cinta tanah air," jelas Muzani.

Selain itu, ekskul Pramuka dapat mengajarkan para siswa-siswi agar lebih mandiri dalam menghadapi setiap situasi dan kondisi, karena di dalam ekskul tersebut para siswa-siswi dilatih dengan berbagai keterampilan mulai cara mendirikan kemah, membuat api unggun, memasak dan makan seadanya.

Maka dari itu dirinya sangat keberatan jika ekskul Pramuka tak lagi menjadi ekskul wajib di setiap sekolah.

"Ekskul Pramuka juga sudah terbukti bisa membangun jati diri anak bangsa yang mandiri. Beragam keterampilan seperti berkemah, memasak seadanya, kode morse dan membuat perapian api unggun semua dipelajari dalam ekskul pramuka,"

"Jadi menurut saya keputusan untuk menghapus pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah sangat keliru," kata Muzani.