Kemacetan di Jalan Raya Cicalengka-Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Sabtu siang, 6 April 2024. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews.com - Puncak arus mudik di Jalan Raya Cicalengka-Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat diprediksi bakal terjadi malam ini, Minggu, 7 April 2024. Jalur nasional ini digunakan pemudik dari kawasan Bandung menuju Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah.
Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengatasi puncak arus mudik tersebut.
"Kita bersamsusi puncak arus mudik malam ini. Kami terus stand by, kami bersasumsi setiap malam akan puncak, sehingga pasukan akan tergelar maksimal, dengan CB-CB yang sudah kami siapkan situasional. Apakah itu one way atau contra flow tergantung dari situasi nanti," ujar Kusworo saat ditemui di Pos Cikaledong, Nagreg, Jawa Barat, Minggu sore, 7 April 2024.
Kusworo menjelaskan arus mudik lebih padat pada malam hari disebabkan masyarakat memilih situasi yang nyaman untuk berpergian. Menurut dia kondisi puasa yang menyebabkan masyarakat enggan berpergian saat pada siang hari.
"Namun jika masyarakat ingin menghindari kepadatan lalu lintas saat mudik, maka dapat memilih waktu siang hari," kata Kusworo.
Sebelumnya, kepadatan lalu lintas di Jalan Raya Cicalengka-Nagreg sempat terjadi pada Minggu pagi, 7 April 2024 dan Sabtu malam, 6 April 2024. Kepadatan tersebut terjadi lantaran adanya aktivitas Pasar Limbangan, Garut, yang mengakibatkan masyarakat tumpah ke jalan.
Selain aktivitas pasar, Kapolsek Nagreg AKP Sumartono menyebut kemacetan sepanjang 4 kilometer itu juga terjadi lantaran adanya hambatan di dua titik lain di kawasan timur.
"Ada tiga titik kendala arah timur, yakni Pasar Limbangan, pertigaan LG, dan di Selaawi," ujar Sumartono.
Untuk mengurai kemacetan yang mengular tersebut, Sumartono menyebut pihaknya melakukan pelebaran jalan di beberapa titik. Seperti misalnya di depan Pos Pelayanan Cikaledong, polisi menggeser water barrier sehingga badan jalan menjadi lebih besar.
"Ketika arus lalu lintas kembali normal, maka water barrier akan dikembalikan ke lokasinya," kata Sumartono.