Kemacetan di Jalan Raya Cicalengka-Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin siang, 8 April 2024. Foto M Julnis Firmansyah
Nagreg, tvrijakartanews - Jumlah pemudik yang melintasi jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai 113.298 kendaraan pada puncak arus mudik hari Senin kemarin, 8 April 2024. Para pemudik tersebut melintasi jalur Nagreg untuk menuju kawasan Garut dan Tasikmalaya.
Terlewatinya puncak arus mudik tersebut membuat kondisi lalu lintas di jalur Nagreg pada Selasa pagi, 9 April 2024 sepi.
"(Jumlah pemudik) turun drastis. Sampai saat ini aja kendaraan yang lewat Pos Cikaledong (Nagreg) sepi sekali, apalagi ditambah hujan," ujar Wakasat Lantas Polresta Bandung AKP Agus Budi saat dihubungi TVRI News Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Eric Alam Prabowo mengatakan jumlah kendaraan yang melintas pada puncak arus mudik di Nagreg, banyak dibanding pada hari sebelumnya.
Dia mengatakan kendaraan yang melintas di Jalur Nagreg tetap tinggi pada H-1 Lebaran atau Selasa dini hari, meski puncak arus mudik di sana sudah terlewati. Dia menyebut sempat ada kemacetan sepanjang 4 kilometer akibat arus lalu lintas yang padat.
"Tadi sempat terjadi kemacetan yang lumayan agak panjang sekitar 4 kilometer. Prediksi kami tadi dari jam 00.00 sampai dengan 03.00 WIB sudah di angka 15 ribu kendaraan yang melintas," katanya.
Kendaraan yang mengarah di Jalur Nagreg didominasi oleh pemudik sepeda motor yang mencapai 64 persen, yakni 305,323 unit motor semenjak H-7 Lebaran.
"Dominasinya masih tetap dengan sepeda motor. Angkanya sangat besar 64 persen untuk dominasi sepeda motor," katanya.
Dia mengatakan pemudik kendaraan roda empat mengalami penurunan di jalur Nagreg karena kecenderungan pemudik yang lebih memilih menggunakan Tol Cipali maupun Cisumdawu sebagai alternatif utama.
"Mungkin masyarakat lebih memilih lewat Tol Cipali. Karena memang ada one way, ada juga pengurangan tarif tol, ada juga Tol Cisumdawu dan Cipali," pungkas Eric.