
Satgas Gabungan evakuasi warga terdampak Erupsi Gunungapi Ruang. ( Humas BNPB)
Jakarta, tvrijakartanews - Satgas gabungan penanganan bencana erupsi Gunungapi Ruang terus melakukan upaya penyelamatan warga terdampak hingga hari ini, Minggu (21/4). Sejak hari pertama gunungapi berjenis stratovolcano itu naik level IV atau ‘awas’ atau pada Rabu (17/4).
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kabupaten Sitaro secara bertahap mengosongkan wilayah yang masuk ke dalam radius enam kilometer dari puncak gunung, sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Muhari mengatakan selain dievakuasi ke wilayah radius yang aman, para warga juga dievakuasi menuju beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa Utara.
"Pemindahan sementara warga terdampak ini difasilitasi oleh TNI AL menggunakan KRI Kakap 811, Basarnas dengan KM Bima Sena dan ASDP yang mengerahkan KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo termasuk kapal ferry lainnya serta perahu motor milik warga," ujarnya.
Menurutnya, warga yang dievakuasi keluar Pulau Tagulandang ini merupakan perantau, termasuk warga setempat yang memiliki keluarga di Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa, hingga kelompok rentan meliputi ibu hamil, lanjut usia, disabilitas dan warga yang sakit dan membutuhkan perawatan intensif.
"Seluruh rangkaian upaya evakuasi ini semata-mata untuk alasan keselamatan dan keamanan," tuturnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sitaro mengevakuasi 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente.
“lokasi pengungsian berada di SMP Negeri 1 Tagulandang sebanyak 45 jiwa dan kurang lebih 783 jiwa lainnya di rumah kerabat yang berada di daratan Pulau Tagulandang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Muhari mengatakan berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, erupsi Gunungapi Ruang menyebabkan terjadinya hujan abu disertai batu dan kerikil dan mencapai ke permukiman warga yang ada di pesisir Tagulandang.