
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Lebih dari 80 gempa bumi, yang terkuat berkekuatan 6,3 SR, melanda pantai timur Taiwan mulai Senin (22 April) malam hingga dini hari Selasa (23 April) dan beberapa menyebabkan guncangan pada bangunan di Ibu Kota Taipei, administrasi cuaca pulau itu.
Bangunan-bangunan di sebagian besar Taiwan utara, timur dan barat, termasuk di ibu kota Taipei, bergoyang sepanjang malam secara berkala, dengan gempa terbesar berkekuatan 6,3 SR. Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi. Sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa.
Penduduk Taipei merasa relatif aman meski puluhan gempa mengguncang Taiwan. Seorang saksi mata menangkap kejadian di sebuah rumah di Taipei ketika puluhan gempa bumi melanda Taiwan menyebabkan buku-buku berguncang dan terjatuh.
Badan Cuaca Pusat Taiwan mengatakan serentetan gempa bumi yang terjadi mulai Senin (22 April) sore merupakan gempa susulan dari gempa besar yang terjadi pada 3 April. Melansir reuters, sebuah rekaman menunjukkan gedung Marshal dan sebuah hotel di Hualien, yang rusak akibat gempa tanggal 3 April, miring ke samping. Menurut pihak berwenang, bangunan tersebut kosong karena hal ini.
Rangkaian gempa baru ini berpusat di daerah pedesaan di bagian timur Hualien, di mana pada tanggal 3 April sedikitnya 14 orang tewas. Pemadam kebakaran di Hualien mengatakan pada Selasa pagi bahwa hotel yang telah rusak pada 3 April dan tidak lagi beroperasi kini sedikit miring. Namun, tidak ada laporan adanya korban jiwa.