
Foto: Freepik
Jakarta, tvrijakartanews - Berdasarkan hasil riset Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 1 di Jakarta Timur, Indonesia, sekitar 31% kasus Influenza Like Illness dan 15% kasus Severe Acute Respiratory Infection terbukti positif karena virus Influenza. Selain beban penyakit, beban ekonomi dari biaya rawat inap serta rawat jalan (direct cost) juga tinggi, mencapai Rp1.396 triliun di Indonesia. WHO menyatakan, vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit infeksi Influenza.
Dr. Ngabila Salama, Praktisi Kesehatan Masyarakat mengatakan ada 2 jenis vaksin flu untuk 3 strain virus dan untuk 4 strain virus. Harga jual flu 3 strain sekitar Rp. 200.000 dan 4 strain sekitar Rp. 300.000.
"Masyarakat Indonesia yuk vaksin flu! Jangan beli steak 1 porsi bisa, tapi vaksin flu 1 tahun sekali nggak bisa," kata Dr. Ngabila saat dihubungi (23/04).
Influenza secara Umum
Penyakit flu yang disebabkan virus influenza umumnya menyerang saluran pernapasan dengan insiden setiap tahunnya mencapai 1 miliar kasus di seluruh dunia. Kasus influenza berat setiap tahunnya dapat mencapai 5 juta kasus dan angka kematian hingga 650.000 kasus. Influenza bukan sekadar batuk pilek biasa atau yang seringkali dikenal dengan common cold, gejala influenza lebih berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya.
Influenza dapat memicu serangan jantung dan stroke, dan memperburuk kondisi komorbid yang sudah ada seperti diabetes dan penyakit kronik lainnya. Berdasarkan Kosen S, Health and direct economic cost of Influenza disease in Indonesia, presentasi pada workshop Dampak Kesehatan dan Ekonomi Influenza, 2012, Influenza juga memakan biaya sekitar Rp 831 miliar untuk kasus rawat jalan, Rp 540 miliar untuk kasus rawat inap, sehingga total direct cost mencapai Rp 1,396 triliun di Indonesia.
Vaksin Influenza Kuadrivalen vs Trivalen
Virus influenza di alam bebas terus berubah, data epidemiologi terkini menunjukkan empat strain virus Influenza bersirkulasi secara bersamaan, yaitu: Influenza A/H1N1, A/H3N2, B/Victoria, dan B/Yamagata. Vaksinasi Influenza Kuadrivalen mencakup dua strain influenza A dan dua lineage strain influenza B. Dengan cakupan yang lengkap, maka vaksin influenza kuadrivalen memberikan perlindungan lebih luas. (Ambrose C, 2021 dan Barr IG, 2012).
Berdasarkan studi oleh Pepin S, et al tahun 2013, vaksin influenza kuadrivalen memberikan perlindungan lebih luas dan memberikan immunogenisitas yang lebih superior dibandingkan TIV terhadap strain Influenza tipe B yang tidak dilindungi oleh TIV. Selain itu, kedua strain B dapat berkosirkulasi pada satu musim flu yang sama pada satu wilayah, sehingga pemberian vaksin influenza kuadrivalen dapat menghindari terjadinya ketidakcocokan (mismatch) antara strain Influenza Virus tipe B yang beredar dan vaksin yang diberikan.
“Vaksinasi Influenza Kuadrivalen tahunan sangat penting dan direkomendasikan oleh Organisasi Internasional dan Indonesia untuk Dewasa, anak, ibu hamil, pelaku perjalanan luar negeri dan terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi, di antaranya lansia, pasien dewasa dengan komorbid, serta tenaga kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien karena risiko tertular di tempat kerja lebih tinggi, risiko tenaga kesehatan menularkan influenza ke pasien rentan, untuk mempertahankan komitmen rumah sakit untuk mengutamakan patient-safety, dan mengurangi ketidakhadiran kerja para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga,” tulis Dr. Ngabila.
Rekomendasi Vaksin Influenza
Saat ini, berbagai organisasi profesi internasional (WHO dan CDC) dan Indonesia (Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI) merekomendasikan vaksin influenza tahunan untuk dewasa, anak, ibu hamil, pelaku perjalanan luar negeri dan terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi, di antaranya lansia, pasien dewasa dengan komorbid, serta tenaga semua tenaga kesehatan.
Manfaat Vaksin Influenza untuk Petugas Kesehatan
Menurut Stefan PK et all pada tahun 2011 dibandingkan dengan orang dewasa yang bekerja di lingkungan non-medis, petugas kesehatan memiliki risiko influenza yang jauh lebih tinggi, sehingga vakin influenza tahunan diperlukan karena beberapa alasan, di antaranya: risiko tertular di tempat kerja yang lebih tinggi, mengurangi risiko tenaga kesehatan menularkan influenza ke pasien beresiko tinggi, mempertahankan citra dan etika rumah sakit yang berkomitmen untuk mengutamakan patient-safety, dan mengurangi ketidakhadiran kerja para tenaga kesehatan spesialis yang sulit digantikan sehingga keberlangsungan pelayanan kesehatan tetap terjaga.

