Kemenkeu Terus Jaga Neraca Perdagangan Guna Antispasi Penguatan Dolar AS
EkonomiNewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Gedung Kemenkeu. (Tankap layar laman resmi Kemenkeu)

Jakrarta, tvrijakartanews - Kementerian Keuangan terus menjaga dan mengelola neraca perdagangan dalam mengantisipasi penguatan dolar Amerika Serikat.

"Ini kami selalu kelola dengan baik, kami antisipasi, ini harusnya kami bisa kerja sama dengan baik, fiskal dan moneter harusnya bersinergi dengan baik," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Ditanya devisit neraca perdagangan, Febrio mengatakan sejauh ini pengelolaan neraca perdagangan masih dikelola dengan baik hingga bulan April.

"Ini kan baru bulan April ya, tapi kami kelola dengan baik," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono surplus neraca perdagangan Maret 2024 yang lebih tinggi terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat signifikan.

"Neraca perdagangan nonmigas pada Maret 2024 mencatat surplus sebesar 6,51 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 2,60 miliar dolar AS," kata Erwin di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Erwin mengatakan surplus neraca perdagangan nonmigas yang tinggi ini sejalan dengan ekspor nonmigas yang meningkat mencapai 21,15 miliar dolar AS. Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti logam mulia dan perhiasan/permata, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewani/nabati maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta berbagai produk kimia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 meningkat menjadi 4,47 miliar dolar AS. Surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Februari 2024 sebesar 0,83 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.