
Jenazah Mooryati Soedibyo Dimakamkan Secara Militer di Komplek Pembibitan Mustika Ratu Bogor, Rabu 24 April 2024 / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Isak tangis mengiringi prosesi pemakaman pendiri Mustika Ratu yang juga mantan wakil ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR), Mooryati Soedibyo di pemakaman keluarga Taman Giri Asri, Komplek Pembibitan Obat Tradisional Mustika Ratu, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu 24 April 2024
Setelah sebelumnya, jenazah almarhumah disemayamkan di rumah duka, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Prosesi pemakaman dilakukan secara militer, dengan inspektur upacara anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Sidarta Danusubroto.
Usai tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 14.45 WIB, jenazah langsung dibawa ke samping liang lahat yang telah disiapkan kemudian dilanjutkan dengan upacara militer.
Anggota Wantimpres Sidarta Danusubroto mengungkapkan bahwa, sosok Mooryati Soedibyo merupakan salah satu putri terbaik yang dimiliki oleh bangsa, yang terus berjuang demi kemajuan bangsa hingga akhir masa hayatnya.
Sidarta mengaku banyak belajar atas keteladanan almarhumah. Secara pribadi, dirinya pernah bergaul dekat dengan almarhumah.
"Saya dan beliau, pernah dekat yaitu saat di Jokowi center. Beliau salah satu putra terbaik bangsa," ungkapnya.
Sementara itu, putri ke dua almarhumah, Putri Kus Wisnu Wardani menuturkan, kesehatan ibundanya mengalami penurunan dalam 2 tahun belakangan.
"Memang, sekitar mungkin 2 tahun terakhir itu sering mengalami infeksi yang memang sebenarnya kalau orang muda biasa saja, seperti magh, atau saluran kemih. Tetapi, bagi orang seusia beliau cukup serius," kata Putri yang juga salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Jadi, kalau ditanya penyakitnya apa ya penyakit sepuh sebenarnya," sambungnya.
Meski begitu, Putri menyebut semangat sang ibu masih tinggi hingga diujung usianya.
"Masa tuanya beliau tidak lagi menjabat secara formal di institusi manapun, termasuk tidak juga di perusahaan yang beliau dirikan. Tetapi beliau mengabdikan diri pengetahuan beliau sepanjang hidup, beliau ajarkan, tularkan pada perempuan perempuan Indonesia lainnya," jelasnya.