
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman. (Biro Humas Adpim Jabar)
Jakarta, tvrijakartanews - Pemerintah Provinsi Jawa Barat intens berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemda Kabupaten/kota untuk menghimpun data dan laporan terkait dampak gempa Garut. Hal ini bertujuan agar pendataan berjalan maksimal.
"Sampai saat ini, penghimpunan data dan laporan masih terus dilakukan pemda provinsi dan pemda kabupaten/kota. Pendataan ini menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk melakukan penanganan dengan optimal," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (28/4/2024).
Herman mengatakan berdasarkan laporan dan pantauan sementara TAGANA Kabupaten Garut, sebanyak empat orang mengalami luka-luka akibat gempa tersebut. Selain itu, 25 rumah dan satu fasilitas umum dilaporkan mengalami kerusakan ringan dan sedang.
"Kami bersama dengan pemda kabupaten/kota akan memberikan penanganan yang optimal kepada masyarakat terdampak gempa Garut," tuturnya.
Selain itu, Herman juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan tidak panik. Ia meminta warga untuk terus memantau situs resmi BMKG dan BPBD setempat.
"Imbauan kami kepada masyarakat untuk tetap waspada, tetapi jangan panik. Pantau informasi dari situs resmi BMKG dan BPBD setempat. Mohon juga untuk ikuti arahan dari pemerintah setempat," ucapnya.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa magnitudo 6,5 mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (27/4/2024) pukul 23:29 WIB. Lokasi gempa berada di 151 km barat daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 10 km. Gempa terasa di sejumlah daerah di Jabar.