Klaim Pengikut NU Sudah 61 Persen Penduduk Indonesia, Gus Yahya: Kami Tak Pernah Kampanye
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengklaim jumlah pengikut Nahdlatul Ulama (NU) saat ini sudah mencapai 61 persen penduduk Indonesia. Padahal, kata dia, pihaknya tidak pernah berkampanye mengajak masyarakat masuk NU.

"Kami tidak pernah berkampanye mengajak masyarakat masuk NU, tapi entah kenapa masyarakat yang merasa dirinya NU ini berkembang luar biasa," kata kata Gus Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024.

Klaim nilai tersebut Yahya ambil dari hasil survei terbaru Litbang Kompas. Di lembaga survei lainnya, Yahya menyebut angkanya berbeda. Seperti di Survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut pengikut NU hanya 51 persen dan LSI Denny JA yang menyebut sekitar 56 persen.

Meski begitu, Yahya menyebut jumlah nahdliyin ini meningkat pesat dibanding saat dulu PBNU masih berada di panggung politik.

"Waktu PBNU masih ada di panggung politik, yang pilih cuma 18 persen. Tapi dari survei terakhir, masyarakat Indonesia yang mengklaim dirinya NU ini sudah lebih dari separuh Indonesia," kata Yahya.

Gelar Halalbihalal

Hari ini PBNU menggelar halalbihalal di Gedung PBNU, Jakarta Pusat. Gus Yahya menyebut alasan pihaknya mengundang pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming ke acara halalbihalal lembaganya. Menurut Gus Yahya, keduanya diundang lantaran keduanya merupakan bagian dari keluarga besar NU.

“Ini adalah halalbihalal keluarga, ini yang harus disampaikan sejak awal karena kita hari ini adalah halalbihalal keluarga, dan yang hadir di sini adalah semuanya anggota-anggota keluarga,” kata Gus Yahya.

“Jadi kalau ada saat ini hadir Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, ya, walaupun kehadiran beliau jelas ada konteks khusus, tapi beliau hadir sebagai anggota-anggota keluarga kita keluarga NU,” sambungnya.

Gus Yahya juga meyampaikan alasan mengapa acara digelar di kantor pusat PBNU dan bukan tempat lain. Ia mengibaratkan PBNU sebagai rumah yang dimiliki dengan segala baik dan buruknya.

“Mungkin akan ada yang ngerasa, nih, memprotes, kenapa kok PBNU mengadakan halalbihalal tidak di tempat yang lebih bonafit? Karena ini adalah halalbihalal keluarga yang kita selenggarakan di rumah sendiri di antara anggota anggota keluarga sendiri, walaupun keadaannya seperti ini,” kata Gus Yahya.

Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal bersama dengan Gibran Rakabuming Raka. Dari pantauan di lokasi, Gibran tiba lebih dahulu. Selang satu jam kemudian Prabowo juga tiba di lokasi.