
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menggelar konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM. (Tvrijakartanews/ John Abi)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Investasi/BKPM menyebutkan fasilitas pengolahan dan permunian (smelter) atau pabrik konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) akan beroperasi pada Juni 2024. Hilirisasi konsentrat tembaga itu akan menghasilkan produk turunan baik katoda tembaga maupun emas.
"Tidak hanya tembaga, ada emas, katoda, macam-macam sekarang diolah di Indonesia semua start Juni," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia ditemui Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (29/4/2024).
Bahlil menambahkan saat kini smelter tembaga milik Freeport Indonesia sebuah pabrik dengan Design Single Line terbesar di dunia.
"Nantinya, smelter ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun," ujarnya.
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Sebelumnya, VP Corporate Communication Freeport Indonesia, Katri Krisnati membeberkan, bahwa saat ini pihaknya sedang fokus untuk menyelesaikan proyek smelter tembaga supaya selesai sesuai dengan kurva S yang sudah ditentukan.
"Target operasi smelter masih tetap Juni 2024, kita sekarang semua fokus untuk operasi ini. Juni mulai operasi, commissioning sampai Mei," terang Katri di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Tatkala sudah beroperasi pada Juni 2024, dibutuhkan waktu 6 sampai 10 minggu untuk memaksimalkan suplai konsentrat tembaga ke smelter. Bulan Agustus, smelter akan berfungsi 50%. Nah, baru pada Desember 2024 kapasitas smelter berisi full.
Sebagai gambaran, PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023. Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.