
Foto: Reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Kerumunan wisatawan Tiongkok berbondong-bondong ke Beijing pada hari Rabu (1 Mei), saat Tiongkok memulai libur Hari Buruh selama lima hari. Menurut media pemerintah Tiongkok, China Daily, sektor pariwisata domestik Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pemulihan menyusul gejolak pandemi COVID-19,
“Saya dan beberapa teman berpendapat bahwa meskipun pendapatan akhir-akhir ini tidak turun secara signifikan, namun memang ada tekanan yang cukup besar (terkait dengan situasi ekonomi). Situasi setiap keluarga berbeda-beda dan jelas juga bergantung pada industri tempat Anda beroperasi. Bagi kami, ini adalah perjalanan jarak jauh yang telah kami rencanakan jauh-jauh hari, jadi situasi saat ini tidak terlalu mempengaruhinya,” kata wisatawan dari Hangzhou, Lin Yu (38), pekerja di industry teknologi AI.
Melansir dari reuters edisi (01/04) angka resmi menunjukkan peningkatan yang kuat dalam jumlah perjalanan domestik selama Tahun Baru Imlek, dengan peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 43,3 persen, dan kenaikan 11,5 persen selama Festival Qingming, dibandingkan tahun 2019. Namun, orang-orang yang diwawancarai oleh Reuters menyuarakan kekhawatiran atas ketidakpastian ekonomi, yang terus membebani pikiran wisatawan, sehingga mendorong peralihan ke wisata domestik.
Gao Xu (27) seorang turis dari provinsi Jilin di timur laut, saat berkunjung ke Kuil Surga yang ikonik di Beijing, berpendapat bahwa perekonomian tidak sekuat dulu. Dalam beberapa tahun terakhir, bepergian ke luar negeri telah menjadi pilihan umum warga Tiongkok. Meskipun beberapa masih berkelana ke luar negeri, Tiongkok memiliki lahan yang luas dan sumber daya yang melimpah.
“Mungkin karena perekonomian tidak sebaik dulu. Selain itu, pergi ke luar negeri selalu menjadi pilihan wajar bagi masyarakat Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini masih banyak orang yang pergi ke luar negeri, namun bagaimanapun juga, Tiongkok adalah negara yang sangat besar dengan lahan yang luas dan sumber daya yang melimpah. Kami ingin berkeliling tanah air, dan kemudian mempertimbangkan untuk pergi ke luar negeri. Karena epidemi ini, mungkin saja dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam pekerjaannya mungkin telah menyebabkan semua orang tidak sejahtera seperti sebelumnya. Mungkin itulah alasannya,” ujar Gao Xu.
Gao menambahkan bahwa pandemi ini telah mempengaruhi pekerjaan dan keuangan masyarakat, yang mengakibatkan banyak orang menghabiskan liburan mereka di dalam negeri.

