PVMBG Sebut Gunung Ruang Keluarkan Rentetan Erupsi
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Gunung Ruang mengeluarkan awan panas. (Humas BNPB)

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, mengatakan secara historis Gunungapi Ruang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Gunungapi berjenis stratovolcano ini juga tercatat mengalami rentetan erupsi yang berdampak langsung terhadap kehidupan maupun penghidupan manusia.

"Ternyata dari historisnya Gunung Ruang ini memang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Jadi sudah tepat memang ini daerah berbahaya," kata Hendra dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Hendra menambahka, berdasarkan data, erupsi Gunungapi Ruang terjadi pada tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024. 

“Kejadian erupsi pada tahun 1871 juga memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang,” tuturnya.

Atas dasar itu maka pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya yang berada di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunungapi Ruang, ke lokasi yang lebih aman.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya melakukan  proses evakuasi terhadap 9.083 warga yang berada di Pulau Tagulandang dalam radius 7 kilometer (km) dari pusat erupsi Gunungapi Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di Jakarta mengatakan ampai dengan hari ini sudah ada 3.364 pengungsi yang telah dievakuasi keluar dari Pulau Tagulandang. Sementara itu masih ada 5.719 jiwa dalam proses evakuasi yang dilakukan secara bertahap.