
Foto: Istimewa
Bogor, tvrijakartanews- - Kecelakaan maut yang diduga melibatkan seorang anggota Brimob viral di media sosial.
Hal itu ramai diperbincangkan setelah salah satu keluarga korban, mengungkapkan kejadian yang terjadi pada 11 November 2023 lalu diunggah di media sosial Instagram @helmy.imroattussholihah
Pada beberapa unggahan dalam akun tersebut, tertulis bahwa insiden nahas itu terjadi di wilayah Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 11 November 2023.
Unggahan itu dinarasikan bahwa, oknum polisi menabrak pengendara motor yang diketahui merupakan sang adik dari pengunggah cerita viral tersebut.
"Kejadian terjadi di Pakansari Cibinong tgl 11 November 2023, seorang oknum Brimob Kedung Halang, menabrak adik saya dengan menggunakan mobil brio," tulisnya pada akun tersebut.
Dalam unggahan itu juga, pemilik akun menyebut bahwa sang adik meninggal dunia setelah 3 minggu berada di ICU
"Yang mengakibatkan adik saya koma di ICU selama 3 minggu lebih dan sempat rawat jalan hingga akhirnya meninggal dunia," lanjut pada keterangan unggahan tersebut.
Diketahui, korban atas nama Diva Maulana meninggal dunia pada 27 April 2024 lalu.
Penjelasan pengacara pihak keluarga korban
Pengacara Keluarga Korban Diva Maulana, Mustolih Siradj menjelaskan bahwa, kejadian itu bermula saat korban Diva Maulana Akbar bersama temannya, Adi tengah berboncengan menggunakan motor Honda CB milik Diva maulana menuju rumah Siti Mardiana alias Diana yang tinggal di Cibinong untuk menjemput Diana di rumahnya.
Sesampainya di Pakansari, mereka bertiga tengah bersantai hingga tengah malam.
Pada pukul 00:00 dini hari, kedua korban Diva dan Diana pamit kepada Adi untuk berkeliling di Stadion Pakansari menggunakan motor milik Diva.
"Divamaulana dan Diana belum juga kembali padahal sebelum pergi mengatakan akan kembali dalam waktu tidak lama," ujarnya dalam siaran pers yang diterima tvrijakartanews.com.
Namun lantaran tak kunjung kembali, Adi kemudian beranjak mencari dua temannya itu. Dalam pencarian tersebut Adi bertemu dengan tukang kopi yang menginformasikan bahwa ada kecelakaan antara mobil dan motor yang tidak jauh dari dia berada.
"Lantas Adi bergegas menuju lokasi yang dimaksud, yakni Jl. Lingkar Dalam GOR Pakansari dimana disitu dia mendapati ada motor milik Diva Honda CB yang ringsek dan dihadapannya ada mobil Honda Brio warna hitam Nopol B 1497 JUJ (berdasarakan sistem di Samsat, pajak mobil ini mati dua tahun lebih) yang juga ringsek dibagian depan," bebernya.
Kekhawatiran Adi makin menjadi, sehingga ia memberanikan diri mencari dua temannya itu ke rumah sakit terdekat.
"Adi pun lantas berinisiatif untuk mencari informasi ke beberapa rumah sakit terdekat sampai ke wilayah Sentul. Sampai kemudian ada orang yang kemudian menyarakankan agar Adi mencari korban kecelakaan ke RSUD Cibinong. Benar saja disana dia mendapat informasi dari petugas keamanan rumah sakit bahwa ada korban kecelakaan yang tidak lain Divamaulana dan temannya Siti Mardiana (Diana) yang sudah berada di IGD," imbuhnya.
Ketika berada di rumah sakit, Adi bertemu dengan pelaku R yang diduga merupakan anggota Brimob saat itu mengaku sebagai penolong kedua korban.
"Dia bertemu dengan orang yang mengaku bernama “R” yang menyatakan dialah yang mengantarkan korban kecelakaan ke rumah sakit. “R” sendiri mengaku dia tidak tahu menahu soal kecelakaan tersebut. Setelah itu “R” pergi," tandasnya.
Kemudian, Adi menghubungi Dio, kakak kandung dari Divamaulana. Dio memberitahukan kabar kecelakaan kepada bapaknya, Budi Utomo. Dio sempat mendatangi TKP.
Setelah diinformasikan, pihak keluarga pada saat itu juga langsung mendatangi RSUD Cibinong, untuk melihat kondisi anaknya yang terluka parah. Kemudian, anggota Brimob itu menghampiri Budi.
"Ketika itu “R” menyampaikan kepada Budi, dia hanya mengantar Divamaulana dan Siti Mardiana ke rumah sakit. Perihal detil kecelakaannya “R” mengaku tidak tahu," papar dia.
Keesokan harinya, orang tua Diva bergegas ke Polres Bogor untuk mencari informasi terkait kecelakaan yang menimpa anaknya dan berencana melapor perihal kecelakaan yang menimpa anaknya.
Namun, pelaku R itu melarang Budi untuk membuat laporan kepada kepolisian. Rizki meminta keluarga korban fokus pada kondisi Diva.
"Karena begitu meyakinkan, Budi balik badan kembali ke RSUD. “R” juga menyampaikan akan mengurus semua yang terkait dengan Divamaulana dan Diana," papar dia.
Satu jam kemudian, R kembali menelpon ayah korban untuk mengajak bertemu di sekitar minimarket yang berdekatan dengan RSUD Cibinong. R meminta ayah Diva juga mengajak keluarga Diana untuk bertemu.
"Sekitar pukul 08:00 Pagi “R” Kembali menelpon untuk mengajak bertemu di dekat salah satu supermarket (dekat RSUD Cibinong) bersama dengan keluarga Siti Mardiana. Disinilah kemudian “R” mengaku dialah yang menabrak Divamaulana dan Diana," papar dia.
Tidak ambil pusing, keluarga korban meminta anggota Brimob itu bertanggungjawab atas perbuatannya. Rizki mengaku siap bertanggungjawab atas kesalahan dan kelalaian dia.
"Budi kemudian meminta “R” bertanggungjawab atas perbuatannya. Akhirnya “R” menyampaikan bahwa dia adalah anggota Polri," pungkasnya.
"R kemudian menyatakan siap bertanggungjawab dengan menandatangani Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Kecelakaan yang disaksikan keluarga Divamaulana dan Diana," jelasnya.
Meski begitu, pihak keluarga terus berupaya untuk meminta pertanggung jawaban dari pelaku yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Penting untuk diluruskan, agar tidak simpangsiur dan menghindari miskomunikasi, bahwa keluarga korban menuntut pertanggungjawaban kepada oknum aparat yang menabrak Divamaulana yang menyebabkan luka berat hingga meninggal, bukan menyangkut institusi," jelasnya.
"Keluarga korban sangat menghormati dan menghargai institusi Polri sebagai pelindung dan pengayom warga masyarakat serta meyakini masih ada keadilan bagi almarhum Divamaulana," tutupnya.

