
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - The global Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI) atau indeks manajer pembelian manufaktur global Tiongkok turun menjadi 49,9% pada bulan April. Persentase lebih rendah dibandingkan bulan Maret 0,4 poin, namun sedikit lebih tinggi dari rata-rata kuartal pertama sebesar 49,6%, menurut data yang dirilis oleh Federasi Logistik dan Pembelian Tiongkok ( CFLP) pada hari Senin.
Para analis mengatakan sejak awal tahun ini, perekonomian global mengalami pemulihan dengan kecepatan sedang, sehingga mengubah ekspektasi organisasi ekonomi besar terhadap pertumbuhan ekonomi global.
“Untuk lebih mengkonsolidasikan momentum manufaktur global dan pemulihan ekonomi, saya pikir negara-negara besar perlu memperkuat koordinasi kebijakan makro dan pengendalian makro, untuk memastikan stabilitas pasar valuta asing dan sistem keuangan. Saat ini, upaya harus dilakukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan, untuk meletakkan dasar yang kuat bagi pemulihan ekonomi global,” kata Xu Hongcai, wakil direktur Komisi Kebijakan Ekonomi di bawah Asosiasi Ilmu Kebijakan Tiongkok dikutip dari reuters (6/05/2024).
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) baru-baru ini menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB global pada tahun 2024 menjadi 3,1% dari sebelumnya 2,9%. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memperkirakan perekonomian dunia akan tumbuh sebesar 3,2%pada tahun 2024, meningkat sebesar 0,1 poin persentase dari perkiraan sebelumnya pada bulan Januari.
Para ahli mengatakan bahwa prospek ekonomi global masih penuh dengan ketidakpastian, yang sebagian besar disebabkan oleh kebijakan moneter dan fiskal suatu negara, momentum pertumbuhan permintaan yang relatif lemah, dan konflik geopolitik.