Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Ganjar Pranowo yang bakal menjadi pihak oposisi pemerintah, merupakan merupakan cerminan dari partai. Ganjar menyebut akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di periode 2024-2029.
Meski Ganjar sudah menyatakan sikap, namun Hasto menyebut hingga saat ini PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu belum menyatakan secara resmi sikap politik ke depannya.
"Ya tentu saja (sejalan dengan sikap partai), karena ini merupakan sikap kenegarawanan, sikap yang sangat baik bahwa pemilu pun tidak pernah melunturkan sikap dari PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura, dan Pak Ganjar dan Prof Mahfud dalam berdedikasi, mengabdi kepada bangsa dan negara," ujar Hasto di Jakarta Pusat, Selasa, 7 April 2024.
Menurutnya, ruang pengabdilan masyarakat untuk Indonesia memiliki dimensi yang sangat luas. Misalnya, kata dia, memperjuangkan hukum yang sedang tidak baik-baik saja.
Ia pun menyampaikan bahwa Pemilu 2024 menjadi pelajaran berharga bagi demokrasi di Indonesia. Khususnya, kata Hasto, tentang bagaimana kedaulatan yang ada di tangan rakyat tidak boleh dirampas dengan cara apa pun.
Apalagi, lanjut Hasto, Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan. Di antaranya yaitu masalah pangan, investasi, lapangan pekerjaan, hingga pertarungan geopolitik global dan dampak perubahan iklim.
“Semua membutuhkan uluran gotong royong dari seluruh komponen bangsa. Itulah energi yang akan diberikan,” ucap Hasto. Politikus asal Yogyakarta itu mengklaim sikap tersebut juga yang mendorong Ganjar dan Mahfud untuk tetap berdedikasi kepada bangsa dan negara meski tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran," tuturnya.