
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut proses pemformalan presidential club atau klub presiden menjadi sebuah lembaga harus melalui amandemen konstitusi. Bamsoet sebelumnya menyarankan agar presidential club yang diusulkan oleh Prabowo Subianto itu dijadikan lembaga resmi seperti dulu Indonesia memiliki Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
"Kalau mau diformalkan, kita pernah punya DPA, tapi pasca reformasi itu kan dihapus, diganti dengan Dewan Pertimbangan Presiden, ya, Watimpres. Ya kalau mau diformalkan lagi, kalau mau gimana gitu, boleh saja, tergantung Pak Prabowonya. Tapi harus melalui tentu saja amandemen kelima, karena pasal 100-an, saya lupa, pasal 164 atau 162 sudah dihapus, ya," kata Bamsoet di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa, 7 April 2024.
Jika presidential club nanti diresmikan menjadi sebuah lembaga, Bamsoet mengatakan nantinya akan ada anggaran khusus untuk hal tersebut. Sebab, nantinya presidential club akan memiliki gedung sendiri.
Mengenai anggota dari club tersebut, Bamsoet mengatakan nantinya klub itu akan diisi oleh para mantan presiden yang terpilih lewat pilpres.
"Jadi (akan) diwadahkan dalam bentuk yang formal supaya juga ada pride bagi mantan presiden sebagai Dewan Pertimbangan Agung daripada Presiden RI yang sedang menjabat," kata Bamsoet.
Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar mengungkapkan keinginan presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto tetap mendapatkan masukan dari presiden terdahulu. Masukan itu, kata Dahnil, bakal diberikan melalui presidential club atau klub presiden.
Melalui klub ini, Dahnil menyebut para presiden terdahulu bakal aktif memberi masukan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturhim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dihubungi TVRI Jakarta News.
Tak cuma meminta masukan dari Joko Widodo atau Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saja, Dahnil mengungkapkan Prabowo juga mengharapkan masukan dari Megawati Soekarnoputri yang notabene merupakan kubu lawannya di Pilpres 2024. Menurut Dahnil, hal itu menjadi salah satu cara Prabowo menunjukkan para pemimpin bisa rukun pasca Pilpres 2024.
"Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik," kata Dahnil.
Soal kapan presidential club itu akan terlaksana, Dahnil belum dapat memastikannya. Namun, ia yakin akan terjadi dalam waktu dekat.
" Insya Allah pada waktunya, Pak Prabowo pasti bertemu secara bersamaan, duduk bersama dengan Pak Jokowi, Pak SBY dan Bu Megawati," kata mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu.

