
Warga tengah bahu-membahu menggali liang lahat untuk korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di TPUI Darul Maqodir, Rangkapan Jaya Baru, Depok pada Minggu (12/5/2024). (Foto: Chaerul Halim).
Depok, tvrijakartanews - Sebanyak enam lubang liang lahat tengah dipersiapkan untuk memakamkan korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di tempat pemakaman umum islam (TPUI) Darul Maqobir, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok.
Berdasarkan pengamatan tvrijakartanews di lokasi pada Minggu (12/5/2024), sebanyak 20 orang laki-laki saling bahu-membahu menggali liang lahat tersebut. Liang lahat itu tampak berdampingan, dengan posisi berbajar dua baris.
Koordinator penggalian makam TPUI Daarul Maqobir, Parung Bingung, Hendro (47) mengatakan, enam liang lahat itu disediakan untuk enam dari 10 korban yang tewas dari rombongan SMK Lingga Kencana.
Mereka adalah, seorang guru bernama Suprayogi dan lima lainnya adalah siswa bernama Dimas Aditya, Intan Rahmawati, Muhadi, Intan Fauziah, Radiatul Adiningsah.
Kendati begitu, Hendro belum mengetahui kapan keenam jenazah itu bakal dimakamkan.
"Belum tau pemakamannya pukul berapa," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 korban yang tewas dalam insiden kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, berhasil diidentifikasi.
"Baru teridentifikasi sepuluh dari sebelas jenazah. Ada satu jenazah yang belum teridentifikasi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dihubungi, Minggu.
Jules mengatakan, kesepuluh korban yang berhasil diidentifikasi, di antaranya satu pengendara motor asal Cibogo dan sembilan korban lainnya dari rombongan SMK Lingga Kencana.
Kendati begitu, Jules belum dapat menyampaikan identitas para korban tersebut lantaran masih dalam proses pemulasaran jenazah.
"Untuk identitas belum ada penyampaian dari Pak Kabiddokes selaku DVI Commander," ucap dia.
Adapun, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.

