
Abdur Rahman, ayahanda Intan Fauziah. Intan adalah salah satu siswi SMK Lingga Kencana yang tewas dalam kecelakaan maut di Subang. (Foto: Chaerul Halim).
Depok, tvrijakartanews - Intan Fauziah, salah satu siswi SMK Lingga Kencana Depok yang meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Subang, sebelumnya sempat ingin tidur bareng bersama orangtuanya.
Hal itu diungkapkan ayahanda Intan Fauziah bernama Abdur Rahman ketika mengulas komunikasi terakhir sang anak dengan ibunya sebelum terjadinya kecelakaan maut itu.
Saat itu, Intan meminta sang ibunda agar menjemputnya setelah pulang dalam acara wisuda sekaligus perpisahan siswa SMK Lingga Kencana.
"Dia ngomong jam 10 malam minta dijemput di sekolah. Katanya jam 10 malam sampai, 'Ibu jangan tidur dulu sama bapak minta dijemputnya'," kata Abdur di rumah duka, Rangakapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok, Minggu (12/5/2024).
Mendapat permintaan sang anak, Abdur bersama istrinya pun lantas menunggunya tanpa diselimuti perasaan yang cemas. Bahkan, istri Abdur sempat menyediakan kasur sesuai permintaan Intan yang ingin tidur bersama kedua orangtuanya.
"Sempet minta digelarin kasur, dia mau tidur di sini bertiga. Memang kalau tidur kan bertiga saya," kata Abdur.
Abdur dan istri menganggap permintaan Intan adalah hal yang wajar sebagaimana seorang anak semata wayang meminta diperhatikan oleh orangtuanya. Dugaan Abdur ternyata salah. Rupanya, permintaan Intan itu sebagai pamit untuk meninggalkan mereka selama-selamanya.
Adapun, Intan Fauziah kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Islam (TPUI) Darul Maqobir, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. Dia dimakamkan bersama empat siswa lainnya bernama Dimas Aditya, Intan Rahmawati, Mahesa Putra dan Robiatul Adawiyah dan seorang guru bernama Suprayogi.
Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.
Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.
Selain itu, 26 korban luka dari rombongan SMK Lingga Kencana yang saat ini tengah dirawat di RS Brimob, RSUI dan RSUD Depok.