Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob Depok menerima 26 korban luka terkait kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang. (Foto: istimewa).
Depok, tvrijakartanews - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob memastikan seluruh biaya perawatan pasien yang terluka akibat kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana, ditanggung pemerintah. Dalam hal ini adalah Jasa Raharja.
"Untuk pembiayaan, kami dapat informasi ditanggung oleh Jasa Raharja," ucap Kepala RS Bhayangkara Brimob Depok, dr Taufiq Ismail kepada wartawan pada Senin (13/5/2024).
Kemudian, Pemerintah Kota Depok juga bakal memback-up menanggung biaya perawatan bagi korban menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Bila tidak mencukupi akan ditanggung oleh Pemda Depok," tambah Taufiq.
Diketahui, RS Bhayangkara Brimob telah menangani 29 pasien yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan bus rombongan Lingga Kencana di Subang.
Taufiq mengatakan, ada 17 pasien yang telah diizinkan pulang karena kondisinya berangsung membaik.
"Per hari ini sudah kembali dipulangkan itu ada 17 (pasien) karena kondisinya sudah membaik dan hanya luka-luka ringan saja," kata Taufiq.
Kendati begitu, Taufiq mengatakan, ada 12 pasien yang masih mejalani perawatan termasuk satu pasien yang dirawat di ICU.
Dari 12 yang dirawat itu, tujuh pasien telah menjalani operasi lantaran mereka mengalami patah tulang. Kemudian, ahli bedah mulut telah menjadwalkan satu pasien lainnya untuk menjalani operasi orthopedi di bagian rahang.
"Ada tujuh yang sudah dilakukan operasi karena mengalami luka berat dan sudah dilakukan operasi orthopedi," kata Taufiq.
Dalam menangani pasien dari korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana tersebut, Taufiq menambahkan, pihaknya mengerahkan sejumlah tenaga kesehatannya.
Rinciannya, tujuh dokter umum yang bersiaga di Instalasi Gawat Darurat. Lalu, tiga dokter spesialis Orthopedi, dua dokter spesialis bedah dan dokter anastesi.
"Perawat kita siagakan 30 orang," tambahnya.
Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.
Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.