Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari (kanan) saat mendatangi SMK Lingga Kencana. (Foto: Pemkot Depok).
Depok, tvrijakartanews - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok siap memberikan bantuan trauma healing bagi para korban selamat dari kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari menyatakan, pihaknya telah menyiapkan tim untuk memberikan bantuan psikologis kepada siapa pun yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Tim psikolog tersebut terdiri dari lima profesional untuk memberikan layanan ini secara gratis.
"Bantuan psikologis ini tidak hanya ditujukan untuk anak-anak yang menjadi korban langsung, tetapi juga untuk keluarga korban yang turut mengalami dampak dari kejadian tragis ini," ungkap Nessi dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).
Selain itu, DP3AP2KB Kota Depok juga bekerja sama dengan pihak sekolah dan keluarga korban dalam menangani proses pemulihan trauma dengan optimal.
Nantinya, tim psikolog akan membantu dalam menyusun jadwal konseling dan trauma healing sesuai kebutuhan korban.
"Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam pemulihan korban dan keluarga mereka. Semoga layanan ini dapat membantu mereka mengatasi trauma yang mereka alami," tambah Nessi.
Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.
Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.