
Kondisi bus yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana yang terbalik di Ciater, Subang, Jawa Barat. (Foto: istimewa).
Depok, tvrijakartanews - Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin menerbitkan surat edaran (SE) untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan study tour sekolah.
Dalam SE nomor: 64/Pk. 01/Kesra tentang study tour pada satuan pendidikan, Bey meminta pihak sekolah yang hendak menyelenggarakan study tour harus memperhatikan sejumlah aspek, yakni kemanfaatan, keselamatan, keamanan dah keterbukaan informasi kegiatan kepada dinas terkait.
"SE ini ditujukan untuk kegiatan study tour jenjang pra-sekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah," kata Bey dikutip dalam beleid tersebut, Senin (13/5/2024).
Bey mengimbau bupati/wali kota dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat untuk memperhatikan aturan dalam SE tersebut. Terlebih, saat ini sudah ada kasus kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, yang menelan 11 korban jiwa.
Pertama, kegiatan study tour satuan pendidikan diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di lingkungan wilayah Provinsi Jawa Barat melalui kunjungan ke pusat perkembangan ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal.
"Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Provinsi Jawa Barat, kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan dan melakukan kontrak kerjasama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jawa Barat dan tidak dapat dibatalkan" ucap Bey.
Kedua, kegiatan study tour memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan termasuk memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati.
"Serta berkoordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari dinas perhubungan kabupaten/kota terkait kelayakan teknis kendaraan," tambahnya.
Terakhir, Bey meminta satuan pendidkan dan yayasan yang akan menyelenggarakan study tour, agar berkoordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya.
Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.
Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.

