Pelajar se-Kota Depok Gelar "Aksi Solidaritas 1.000 Lilin dan Doa Bersama" Untuk SMK Lingga Kencana di Jembatan GDC
NewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Pelajar se-Kota Depok menggelar aksi solidaritas bertajuk "Aksi 1.000 Lilin dan Doa Bersama" untuk korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Jembatan Grand Depok City pada Senin (13/5/2024) malam. (Foto: Chaerul Halim

Depok, tvrijakartanews - Pelajar se-Kota Depok menggelar aksi solidaritas bertajuk "Aksi 1.000 Lilin dan Doa Bersama" untuk korban kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Jembatan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat pada Senin (15/5/2024) malam.

Diketahui, kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terjadi di kawasan Ciater, Subang, telah menelan 11 korban jiwa.

Berdasarkan pengamatan tvrijakartanews di lokasi, peserta aksi yang mengatasnamakan sebagai pelajar se-Kota Depok itu mulai berdatangan sekitar pukul 20.21 WIB.

Ribuan pelajar itu memulai aksinya dengan longmarch sejauh 100 meter sebelum tiba di jembatan sebagai arena aksi solidaritas.

Mereka turut menyanyikan lagu dari band asal Yogyakarta, Endank Soekamti yang berjudul "Sampai Jumpa".

Para peserta tak lupa membawa lilin, bendera identitas sekolah hingga spanduk bertuliskan "RIP SMK Lingga Kencana".

"Hey, sampai jumpa di lain hari, untuk kita bertemu lagi, kurelakan dirimu pergi....," demikian penggalan lirik yang dinyanyikan para peserta aksi solidaritas tersebut.

Setibanya di Jembatan GDC, satu per satu peserta mulai menyalakan lilin yang menghiasi malam di jembatan.

Kemudian, para peserta aksi pun menyempatkan diri untuk berdoa bersama untuk kepergian sembilan siswa dan seorang guru SMK Lingga Kencana.

Sayangnya, aksi solidaritas itu tak berlangsung lama lantaran membuat arus lalu lintas macet. Karena hal itu, para peserta aksi lantas membubarkan diri setelah diprotes pengguna jalan.

Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.

Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.

"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.

Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.

"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.

Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.