
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono. (Foto: Chaerul Halim)
Depok, tvrijakartanews - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memperketat izin untuk kegiatan karyawisata atau study tour bagi siswa sekolah swasta maupun negeri ke luar kota.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, keputusan itu dilakukan demi mengantisipasi peristiwa seperti kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Iya, sangat memperketat. Kalau enggak layak, ya enggak bisa diizinkan. Itu demi keselamatan anak kita," kata Imam kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).
Dia lantas menjabarkan upaya Pemkot Depok untuk memperketat izin pelaksanaan study tour.
Pertama, Pemkot Depok bakal memastikan perusahaan otobus (PO) yang bekerja sama dengan pihak sekolah, harus memiliki izin operasional termasuk uji KIR armada busnya masih berlaku.
Kedua, Dinas Perhubungan juga bakal mengecek kelayakan kendaraan yang disewa pihak sekolah untuk kegiatan study tour.
"Nanti ada tim khusus dari dinas perhubungan untuk mengecek. Dan yang lebih penting adalah keselamatan dari siswa itu," ucap dia.
Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan, kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari.
Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan dan selanjutnya menabrak kendaraan lain pukul 18.45 WIB.
"Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan," kata Hendro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Hendro menduga, bus itu menabrak kendaraan lain karena rem blong.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ucap dia.
Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo.

