
Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di Qatar Economic Forum 2024. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan bakal memangkas anggaran di beberapa program tak penting di pemerintahannya nanti. Pemangkasan tersebut bertujuan agar program makan siang gratis yang gencar dikampanyekannya bisa berjalan.
Menurut Menteri Pertahanan itu, efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN harus dilakukan agar program makan siang dan susu gratis dapat diwujudkan, sambil tetap menjaga defisit APBN agar tak lebih dari 3 persen.
"Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” kata Prabowo saat menghadiri Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, dikutip pada Kamis, 16 Mei 2024.
Prabowo tak merinci anggaran dari program mana yang bakal "disunat" dan dialokasikan untuk makan siang dan susu gratis. Namun, dalam forum internasional itu Prabowo menekankan bahwa dari hasil kajian yang dilakukan timnya, pihaknya bisa mewujudkan program yang melan anggaran hingga Rp450 triliun itu.
"Jadi ini soal efisiensi (APBN), tata pemerintahan yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," ujarnya lagi.
Bahkan, Prabowo menyebut menjaga defisit APBN agar tak lebih dari 3 persen, bukan suatu keharusan. Dia menilai, banyak negara yang tak menetapkan batas seperti Indonesia. Akan tetapi, ia mangatakan Indonesia memiliki tradisi untuk selalu berhati-hati dalam mengelola fiskal.
"Kami mempunyai manajemen fiskal tradisional yang prudent. Saya pikir kami mempunyai angka utang terhadap PDB terendah di dunia. Salah satu yang terendah. Jadi sekarang-lah waktunya untuk sedikit lebih berani dengan tata pemerintahan yang baik," kata Prabowo.
Selain memangkas anggaran di pos-pos yang tak penting, Prabowo menyebut pihaknya bakal melakukan digitalisasi atau e-governance dalam berbagai sektor. Seperti misalnya pengadaan barang atau jasa di seluruh institusi pemerintahan yang harus melalui e-catalog.
Melalui cara ini, Prabowo berharap pemerintah mampu meningkatkan rasio pendapatan negara melalui pajak.
"Kami akan melakukan digitalisasi, komputerisasi, akan meningkatkan rasio pajak, pelayaan penerimaan. Kami akan merombaknya, (kami) sangat bertekad untuk mengurangi (anggaran di pos) yang kurang penting," kata Prabowo.

