Sopir Bus Maut Rombongan SMK Lingga Kencana Ditetapkan Tersangka, Menhub: Harus Ada Pihak Lain yang Tanggung Jawab
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (kiri) bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Aan Suhanan (kanan). (Foto: BKIP Kemenhub).

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan penindakan hukum terhadap kasus kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, masih terus berposes.

Menurut dia, kasus kecelakaan maut ini tak hanya berhenti pada penetapan sopir bernama Sadira (50) sebagai tersangka, melainkan harus ada pihak lain termasuk pemilik atau pengusaha bus yang bertanggung jawab.

"Kami akan melakukan penegakan hukum dengan pasal-pasal dan penyelidikan yang benar. Sehingga bukan saja sopir yang salah, tetapi harus ada pihak lain yang turut bertanggung jawab," kata Budi Karya dalam keterangannya, Kamis (16/5/2024).

Budi Karya menilai, penindakan hukum perlu dilakukan agar bisa memberikan efek jera terhadap pelaku pelanggaran peraturan. Mengingat, kecelakaan Bus Trans Putera Fajar yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu telah menelan 11 korban jiwa serta mengancam keselamatan puluhan korban lainnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Aan Suhanan mengatakan, tak menutup kemungkinan jumlah tersangka berpotensi bertambah.

Sebab, polisi menemukan sejumlah fakta dalam penyelidikan terkait adanya perubahan bentuk bus yang telah dimodifikasi sehingga kendaraan tersebut tak sesuai standar.

Namun, ia menekankan, penyelidikan kasus kecelakaan bus pariwisata ini akan dilakukan secara teliti dan penuh kehati-hatian.

"Semua yang terlibat dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas seperti di Subang akan kita periksa. Artinya, si pengusaha hingga perusahaan karoseri karena ada indikasi perubahan bentuk dimensi dari deck biasa menjadi high deck. Itu juga kemungkinan ada pasalnya serta akan diterapkan di kasus tersebut," ucap Aan.

Sebagai informasi, bus rombongan siswa SMK Lingga Depok terbalik di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Kronologi kejadian itu bermula ketika bus yang ditumpangi rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat melaju dari Bandung menuju Subang di Jalan Raya Kp Palangsari pukul 18.45 WIB.

Tak disangka, bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG yang ditumpangi rombongan SMK Lingga Kencana itu tiba-tiba oleng ke kanan, lalu menabrak mobil Daihatsu Feroza bernomor polisi D 1455 VCD dan tiga motor yang terparkir.

Kondisi itu lantas membuat bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Depok pun terguling. Kecelakaan itu disebut-sebut karena bus mengalami rem blong.

Akibatnya, kecelakaan itu menelan 11 korban jiwa termasuk seorang guru, sembilan siswa dan seorang pengendara motor asal Cibogo. Sementara, puluhan korban lainnya rata-rata mengalami patah tulang.