Citi Indonesia Ungkap Lini Bisnis Global Subsidiaries Group Tumbuh Baik di Triwulan I-2024
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Citi Indonesia menggelar konferensi pers di Jakarta. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Citi Indonesia menyampaikan dari lini bisnis Global Subsidiaries Group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang baik sepanjang triwulan 1-2024 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk kinerja dari koridor Asia-ke-Asia yang melayani klien Asia yang berinvestasi di Indonesia.

“Lini bisnis Commercial Bank kami juga membukukan pertumbuhan pendapatan yang baik di triwulan pertama tahun ini, yang berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas,” CEO Citi Indonesia Batara Sianturi ditemui di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Batara mengatakan pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun.

“Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) juga mencatat pertumbuhan yang baik. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uang lokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan simpanan pihak ketiga,” ujarnya.

Menurutnya, Citi Indonesia juga menjadi salah satu bank pertama yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), serta memfasilitasi transaksi ekspor impor secara end-to-end dan proses cross-selling, terutama bagi nasabah multinasional Citi. 

“Aliran dana DHE meningkat sebesar 35 persen di triwulan pertama 2024. Untuk mendukung regulasi baru ini, Citi mengembangkan solusi yang lebih baik yang memudahkan klien dalam mengelola dana mereka dan mematuhi peraturan yang berlaku,” tuturnya.

Dikatakannya, Bisnis Securities Services Citi Indonesia juga berkontribusi aktif terhadap pengembangan Pasar Modal Indonesia, terlihat pada peran perusahaan dalam peluncuran Layanan Administrasi KYC dan Sub Rekening Efek sebagai Rekening Kas Alternatif oleh regulator. 

“Kami juga berpartisipasi aktif dalam Working Group dan Focus Group yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI),” ungkapnya.

Selain itu, kata Batara, pihaknya juga memegang peranan penting dalam Komite Peraturan dan Pengembangan Pasar untuk Produk Kustodi yang dipimpin oleh Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI) dan Komite Pengendalian Internal di KSEI.