
Ilustrasi Bitcoin. (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Harga Bitcoin bergerak turun di harga $67,261.30/koin (-3,30%) dengan volume transaksi sebesar $44,14 Billion dengan kapitalisasi pasar U$1,32 T.
Pengamat Bitcoin Ibrahim Assuaibi mengatakan harga Bitcoin bergerak turun karena reli mata uang kripto baru-baru ini. Hal ini karena heboh atas potensi dana yang diperdagangkan di bursa spot Ether, sebagian besar dirusak oleh kekhawatiran baru akan tingginya suku bunga AS.
"Kegelisahan suku bunga AS memicu kenaikan kuat dolar semalam, yang menekan harga kripto secara keseluruhan. Bitcoin tergelincir 0,35 persen dalam 24 jam terakhir menjadi $69,390 pada pukul 09:05 ET (13:05 GMT)," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Ibrahim menambahkan mata uang kripto terbesar di dunia ini kembali ke kisaran perdagangan yang terlihat selama dua bulan terakhir, setelah terobosan singkat awal pekan ini.
"Token no.2 dunia, Ether, melayang di sekitar level tertinggi dua bulan yang dicapai awal pekan ini, mempertahankan sebagian besar keuntungan yang diperoleh dari hype atas potensi persetujuan ETF spot Ether untuk pasar AS," tuturnya.
Menurutnya, Komisi Sekuritas dan Bursa akan mengambil keputusan mengenai masalah ini secepatnya pada hari Kamis atau Jumat. Spot Ether ETF mendominasi fokus pasar Ether naik sekitar 5,5 persen selama 24 jam terakhir menjadi $3,878.84.
"Token tersebut menandai reli yang kuat minggu ini setelah laporan pada hari Senin mengatakan SEC telah meminta bursa tertentu untuk menyempurnakan pengajuan mereka untuk ETF spot Ether," ujarnya.
Menurutnya, langkah ini menandai beberapa kemajuan menuju persetujuan ETF spot, hal ini tidak menjamin persetujuan mereka. SEC sekarang akan memutuskan permohonan untuk spot Ether ETF dari VanEck, ARK Investment Management dan tujuh emiten lainnya pada hari Kamis atau Jumat nanti.
Menurut QCP Capital, kata Ibrahim, persetujuan ETF spot ether di AS berpotensi mendorong reli hingga 60% pada mata uang kripto terbesar kedua ini dalam beberapa bulan mendatang.
"Perkiraan tersebut mencerminkan reaksi pasar yang terlihat setelah ETF bitcoin spot disetujui pada bulan Januari, kata perusahaan yang berbasis di Singapura dalam siaran hari Kamis di Telegram," jelasnya.
Menurutnya, volatilitas tersirat mengukur ekspektasi pasar terhadap fluktuasi harga suatu instrumen keuangan di masa depan. Harga Kripto hari ini kegelisahan nilai tukar meningkat.
"Harga merosot Pasar mata uang kripto yang lebih luas membatalkan sebagian besar keuntungan yang dicapai awal pekan ini, karena kekhawatiran akan tingginya suku bunga AS yang berkepanjangan meningkat menyusul beberapa sinyal hawkish dari Federal Reserve,” tambahnya.
Risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan April menunjukkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan terhadap inflasi yang stagnan, dan beberapa anggota bahkan memberi isyarat bahwa mereka siap menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Ibrahim menuturkan sejumlah pejabat The Fed juga memperingatkan pada minggu ini bahwa bank tersebut kurang yakin bahwa inflasi akan terus menurun menuju target tahunan 2 persen.
"Meskipun kemungkinan kenaikan suku bunga berikutnya kecil, kekakuan inflasi kemungkinan akan menunda rencana The Fed untuk mulai memangkas suku bunga," ucapnya,
Suku bunga yang tinggi untuk jangka panjang menjadi pertanda buruk bagi pasar kripto, mengingat sektor ini biasanya tumbuh subur di pasar dengan suku bunga rendah dan likuiditas tinggi.
"Harga Altcoin sebagian besar turun pada hari Kamis. SOL turun 2,5 persen, sementara XRP kehilangan 1 persen. Di antara token meme, SHIB turun 0,5 persen, sementara DOGE naik 0,3 persen," tandasnya.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif namun melemah di kisaran $ 65,439.30/koin - $ 69.838,50/koin.

