
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian di Jakarta, Kamis (30/5/2024). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah melakukan pembahasan dengan beberapa instansi terkait mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
“Kalau untuk kereta cepat kan masih dalam pembahasan ya, itu tidak hanya melibatkan kami. Tapi ada pihak lain yang ikut membahas proyek ini,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Edi mengatakan sejauh ini sejumlah negara berminat untuk menjadi investor untuk menangani proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Negara tersebut seperti Jepang, China, Rusia, dan Jerman.
“Prinsipnya kami ini terbuka dengan semua kesempatan maupun tawaran, tapi kami tetap melakukan beauty kontes, baik Jepang, China, Rusia, dan Jerman yang ingin masuk ke transportasi. Namun kami melihatnya adalah satu, seberapa cepat mereka mengimplementasikan konsep itu,” tuturnya.
Selain itu, Edi menyampaikan pihaknya menginginkan cepat direalisasikan jangan sampai suda sudah deal, tapi prosesnya lama sekali.
“Contohnya dengan negara eropa itu, lama prosesnya karena butuh mengkaji,” ungkapnya.
Edi berjanji akan menyampaikan secara rinci mengenai perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
“Dalam kesempatan yang lebih fix saya akan menyampaikan sampai dmn perkembangan dari proyek kereta cepat jakarta surabaya,” pungkasnya.
Sebelumnya,Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian buka suara terkait rencana masuknya Proyek Kereta Cepat Jakarta Surabaya ke daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima usulan proyek kedua dari kereta cepat itu masuk ke daftar.
"Sampai saat ini Menteri Perhubungan belum mengusulkan kepada kami," jelas Susiwijono di Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku tengah menyiapkan beberapa hal agar proyek kereta cepat dapat masuk menjadi PSN.
Beberapa hal yang dipelajari meliputi rute, kelayakan (feasibility), hingga skema anggaran yang perlu diterapkan.