Korea Utara Kirim 600 Lagi Balon Bermuatan Sampah ke Korea Selatan
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Foto Savvapanf/Shutterstock.com

Jakarta, tvrijakartanews - Korea Utara meluncurkan gelombang kedua balon berisi sampah ke Korea Selatan setelah kampanye serupa beberapa hari sebelumnya. Tampaknya Korea Utara hanya mencoba untuk membuat jengkel negara-negara tetangganya, namun balon-balon tersebut memiliki konteks sejarah yang mendalam di Korea.

Selama akhir pekan lalu, sekitar 600 balon yang diterbangkan dari Korea Utara ditemukan di berbagai wilayah Korea Selatan, seperti dilansir Associated Press. Tidak ditemukan zat berbahaya di dalam balon hanya kumpulan puntung rokok, potongan kain, kertas bekas, plastik, dan sampah sehari-hari lainnya.

Kabar tersebut muncul kurang dari seminggu setelah 260 balon berisi kotoran dan sampah lainnya dikirim dari Korea Utara ke Korea Selatan pada Selasa malam.

Korea Utara telah mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik peluncuran balon tersebut, yang mereka klaim sebagai respons terhadap kampanye jangka panjang Korea Selatan yang mengirimkan balon melintasi perbatasan yang sarat dengan propaganda anti-Pyongyang.

“Gundukan kertas bekas dan kotoran akan segera tersebar di wilayah perbatasan dan pedalaman (Korea Selatan). Negara ini akan melihat secara langsung seberapa besar upaya yang diperlukan untuk menghilangkannya,” kata Kim Kang Il, wakil menteri pertahanan Korea Utara, dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, menurut New York Times.

Korea Utara mengatakan pihaknya sekarang akan berhenti mengirim balon berisi sampah melintasi perbatasan ke Korea Selatan, namun mengancam akan melanjutkan operasi jika Korea Selatan berani mengirimkannya.

Kampanye propaganda balon telah digunakan di Korea sejak Perang Korea tahun 1950 hingga 1953, konflik sipil yang datang-proxy yang membagi negara menjadi dua. Selama beberapa dekade, warga Korea Selatan telah mengirimkan materi tentang dunia luar dan realitas rezim otoriter Korea Utara, serta Alkitab, uang dolar, dan drive USB yang berisi acara TV Korea Selatan. Sementara itu, Korea Utara akan merespons dengan materi anti-Korea Selatan, seperti kartun pemimpin mereka yang bersikap ramah terhadap orang Amerika.

Pada tahun 2020, pemerintah Korea Selatan melarang orang mengirimkan selebaran propaganda anti-Pyongyang ke Korea Utara sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas menuju keterlibatan antar-Korea setelah permusuhan selama beberapa dekade. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pengadilan tinggi di Seoul menentang undang-undang tersebut dan mengklaim bahwa undang-undang tersebut melanggar kebebasan berpendapat.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antar-Korea berada pada titik terendah sejak Perang Korea dan serangan balon terbaru dari Korea Utara tidak membantu. Menanggapi muatan balon terbaru ini, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan sepenuhnya menangguhkan pakta pengurangan antar-Korea tahun 2018 sampai rasa saling percaya antara kedua Korea pulih kembali.