Gubernur Bank Indoesia Perry Warjiyo menghadiri rapat bersama Banggar DPR RI. (Tangkap layar YouTube TV Parlemen)
Jakarta, tvrijakartanews - Gubernur Bank Indoesia Perry Warjiyo memperkirakan nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amarika Serikat (AS) pada level Rp15.300 sampai Rp 15.700/US$ pada 2025. Hal ini melihat adanya tren kejelasan penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Fund Rate) dan kembali masuknya modal asing.
"Tahun depan kami melihat ada tren penguatan rupiah dengan adanya kejelasan penurunan Fed Fund Rate dan masuknya kembali aliran modal asing sehingga kami perkirakan tahun 2025 kisaran nilai tukar Rp 15.300 sampai dengan Rp 15.700," kata Perry dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024).
Peri menambahkan penguatan rupiah usai BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% pada April 2024, arus modal asing mulai kembali masuk dan rupiah mengalami apresiasi.
"Dengan upaya stabilisasi yang kami lakukan diintervensi nilai tukar maupun sinergi dengan Bu Menteri Keuangan, nilai tukar cukup bagus," ujarnya.
Menurutnya, walaupun secara tren rupiah masih melemah dibandingkan akhir 2023.
"Meskipun masih depresiasi dari akhir tahun lalu meskipun depresiasi kita yang 5,25% lebih rendah dari peso Filipina, won Korea, maupun baht Thailand," tuturnya.
Selain itu, Perry menjelaskan pihaknya akan terus tersinergi dengan bersama Kementerian Keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Pada tahun ini sendiri diperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di kisaran Rp 15.700 sampai Rp 16.100/US$.
"Kami perkirakan ke depan rupiah akan bergerak stabil dan menguat terutama dengan kenaikan BI rate kemarin, premi risiko yang menurun, maupun prospek ekonomi yang baik, juga imbal hasil dan komitmen BI. Karena itu kami memperkirakan nilai tukar pada tahun ini kisarannya Rp 15.700 sampai Rp 16.100," pungkasnya.