Suasana ruang rapat kerja Komisi VII DPR RI, Jakarta. (Tangkap layar laman resmi Kementerian ESDM)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya mengusulkan subsidi listrik pada RAPBN 2025 sebesar Rp83,02 triliun hingga Rp88,36 triliun. Hal ini menimbang sejumlah asumsi makro pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2025.
Arifin mengatakan asumsi tersebut yakni Indonesia Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia US$ 75-85 per barel, nilai tukar Rp 15.300-Rp 16.000 per dolar dan inflasi 1,5-3,5%.
"Usulan subsidi listrik pada RAPBN 2025 sebesar Rp83,02 sampai Rp88,36 triliun," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya, kebijakan subsidi listrik 2025 dinilainya tepat sasaran diberikan keoada golongan yang berhak.
"Untuk rumah tangga ditujukan kepada rumah tangga miskin dan rentan," tuturnya.
Kemudian, kata Arifin, kebijakan subsidi listrik ini juga mendorong transisi energi yang lebih dan efisien. Untuk usulan kebijakan subsidi listrik tahun 2025, yaitu tepat sasaran diberikan hanya kepada golongan yang berhak.
"Bagi rumah tangga diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan, serta mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan," imbuhnya.