
Foto : Dokumentasi Humas Pemkot Tangerang/ Proses penerimaan peserta didik baru sistem zonasi di Kota Tangerang dimulai pada Senin (10/6/2024).
Tangerang, tvrijakartanews - Jumlah lulusan siswa tingkat sekolah dasar di Kota Tangerang pada tahun 2024 mencapai 31.500 siswa. Namun, jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah kapasitas penerimaan SMP negeri di Kota Tangerang, yang hanya mampu menampung 10.800 siswa lulusan SD.
“Jadi solusinya yang sudah didiskusikan dengan anggota DPRD, dari 30 ribuan lulusan SD se Kota Tangerang, SMP negeri itu baru bisa menampung 10.800an, jadi hanya 33 persen. Kami sedang siapkan penambahan kapasitas sekolah melalui dua strategi,” kata Nurdin pada Senin (10/6/2024).
Proses penambahan kapasitas bagi SMP akan dilakukan secara bertahap, mulai dari penambahan ruang kelas, hingga menyiapkan lokasi baru untuk pembanguna sekolah baru. Penambahan ruang kelas ini akan dilakukan bagi sekolah yang masih mempunyai cukup lahan.
“Disamping kami juga akan melanjutkan sekolah swasta gratis. Sebab ini bagian dari solusi untuk menampung jumlah siswa yang mencapai puluhan ribu tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin menjelaskan bahwa saat ini ada 73 sekolah tingkat SD atau MI dan 73 tingkat SMP atau MTS swasta yang sudah tergabung dalam program sekolah gratis. Dimana para siswa dibebaskan dari seluruh biaya pendidikan, dan hanya menanggung keperluan pribadi saja.
“Terkait dengan MTS dan SMP sekolah gratis di Kota Tangerang sudah dilaksanakan sejak tahun 2023. Yaitu, sebanyak 73 SMP dan MTS dan 73 SD dan MI, dan ini bertujuan sebagai solusi terkait zonasi,” ungkapnya.
Untuk tahun ini jumlah anggaran yang digelontorkan akan ditambah menjadi Rp2 juta sesuai usulan yang diajukan pihak sekolah swasta. Angka tersebut merupakan jumlah yang diberikan untu satu siswa selama satu tahun. Sehingga, wali murid tidak perlu mengeluarkan biaya pendaftaran ataupun uang gedung dan hanya perlu membeli perlengkapan pribadi.
“Jadi, untuk angkanya, anak-anak kita diberikan Rp 2 juta per anak per tahunnya. Penambahan anggaran tersebut untuk perbaikan rutin ruang kelas,” tutup Jamaludin.