Taktik Balon Masih Berlanjut, Aktivis Korea Selatan Kembangkan ‘Balon Pintar' untuk Mengirim Pesan ke Korea Utara
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Sekelompok aktivis bawah tanah di Korea Selatan diam-diam melepaskan balon-balon khusus, masing-masing dilengkapi dengan dispenser selebaran, bundel pengeras suara, dan pelacak GPS yang telah mereka asah sejak tahun 2016.

Dilansir dari reuters (11/06) tujuan mereka yaitu untuk mencapai Pyongyang salah satunya Tiongkok, menyebarkan ribuan selebaran dan menyiarkan pesan-pesan kritis terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang telah direkam sebelumnya.

Taktik balon telah menjadi sorotan dalam hubungan dingin antara kedua Korea sejak bulan lalu. Bermula ketika Korea Utara mengirim ratusan balonnya ke selatan, sebagian besar berisi sampah dan bahkan kotoran binatang yang secara sarkastis disebut sebagai “hadiah” kepada rakyat Korea Selatan.

Kelompok aktivis yang berbasis di Seoul mengatakan apa yang disebut “balon pintar”, yang masing-masing berharga hingga $1.000, diisi dengan helium atau hidrogen dan mampu membawa muatan hingga 7,5 kilogram (16,5 pon). Isinya sekitar 1.500 selebaran, siap disebarkan 25 lembar sekaligus. Perencanaan tersebut memperhitungkan jalur penerbangan yang diharapkan, angin dan kondisi cuaca lainnya.

Anggota pertama kelompok ini, yang membelot dari Korea Utara pada tahun 1990an, menjadi ujung tombak pengembangan teknis kelompok ini. Dia mengatakan menurutnya balon-balon itu “seratus kali lebih kuat” daripada balon biasa.

Beroperasi dengan nama "Komite Reformasi dan Keterbukaan Joson", kelompok ini terdiri dari sekitar 30 anggota inti dan didanai oleh keuangan anggota sendiri serta sumbangan. Joson adalah kata lain untuk Korea Utara.

Balon-balon tersebut beserta muatannya dirakit di sebuah apartemen sewaan kecil di Seoul, di mana tim membuat kotak plastik putih untuk isinya dan beberapa bagian penghubung menggunakan printer 3D. Kabel, papan sirkuit, dan pengatur waktu yang dibeli dari situs e-commerce Tiongkok dan Korea Selatan kemudian digunakan untuk membuat perangkat yang akan mengontrol penyebaran isi balon.

Perangkat speaker berbentuk lentera dibuat menggunakan kotak tahan air, baterai lithium-ion, dan amplifier. Saat digunakan, parasut kecil berwarna pelangi di atas speaker akan terbuka sementara alas spons perangkat membantu meredam guncangan pendaratan.

“Kim Yo Jong baru-baru ini mengatakan Korea Selatan harus merasakan betapa tidak menyenangkan dan melelahkannya membersihkan balon sampah mereka dan ini berarti Korea Utara mengakui bahwa balon pintar kami tersebar di sebagian besar negara mereka,” kata anggota tersebut dikutip dari reuters.

Dia dan anggota kelompok lainnya menolak disebutkan namanya, khawatir akan pelecehan dari warga Korea Selatan yang kritis terhadap aktivis tersebut, potensi tindakan keras oleh otoritas Korea Selatan, atau pembalasan oleh agen Korea Utara.

Kelompok tersebut memperkirakan balon-balon tersebut, yang mulai mereka lepas pada tahun 2022, memiliki tingkat keberhasilan 50 hingga 60% jika diluncurkan lebih jauh dari beberapa puluh kilometer di utara perbatasan. Hal ini masih merupakan kemajuan yang nyata dibandingkan balon-balon model lama yang sering melaju sejauh itu namun dengan cepat keluar jalur dan hanya mampu menjatuhkan satu bungkusan selebaran.

Namun seberapa efektif balon-balon tersebut masih menjadi perdebatan, karena tidak ada cara untuk memverifikasi secara independen di mana balon-balon tersebut mendarat atau apa pendapat rata-rata warga Korea Utara tentang isinya.

“Tidak ada permintaan dari pemerintah (untuk menghentikan peluncuran balon kami). Namun, hal ini tidak boleh dihentikan demi rakyat Korea Utara dan kebebasan serta hak-hak mereka dalam menyampaikan informasi tentang kebebasan,” kata anggota tersebut.