
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto usai menghadiri acara silaturahmi dan tukar pikiran dengan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024). (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, prajurit TNI yang ketahuan terlibat perjudian online bakal ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Menurut dia, sanksi terberatnya adalah bisa dipecat.
"Yang jelas, yang melanggar, saya hukum. Hukuman berat. Bisa dipecat, supaya tobat," kata Agus usai menghadiri acara silaturahmi dan tukar pikiran dengan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).
Agus mengatakan, TNI memiliki aturan atau mekanisme penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) bagi prajurit. Jika bertindak di luar aturan, prajurit akan diberikan hukuman, sedangkan prajurit yang berprestasi akan mendapat penghargaan.
"Ada juga reward bagi mereka yang berprestasi, kita berikan penghargaan berupa sekolah, kenaikan pangkat luar biasa, dan sebagainya," ucapnya.
Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengingatkan masyarakat terkait bahayanya perjudian online maupun offline. Menurutnya, aktivitas perjudian bisa menyebabkan kehilangan harta, perceraian hingga memakan korban jiwa.
Hal itu disampaikan Jokowi menyusul maraknya aktivitas perjudian online yang sudah menjangkiti masyarakat Indonesia.
"Sudah banyak terjadi. Karena judi harta benda habis terjual, karena judi suami istri bercerai, karena Judi melakukan kejahatan, melakukan kekerasan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/6/2024).
Jokowi berpesan, apabila masyarakat memiliki uang, sebaiknya ditabung atau dijadikan modal usaha, bukan dipertaruhkan pada perjudian. Sebab, perjudian bukan hanya sekadar game ataupun permainan yang iseng-iseng berhadiah, melainkan kegiatan ilegal itu justru mempertaruhkan masa depan.
"Judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga dan masa depan anak-anak kita," ucap Jokowi.
Oleh karena Itu, Kepala Negara meminta masyarakat tak terjebak dalam perjudian. Dia juga meminta tokoh agama hingga tokoh masyarakat saling mengingatkan serta mengawasi aktivitas perjudian online di lingkungannya.
"Saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online," kata Jokowi.
"Secara khusus, Saya ingin sampaikan jangan judi, jangan judi, jangan berjudi, baik secara offline maupun online," tambah dia.

