
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia sekaligus mantan Sekjen Partai Bulan Bintang, Afriansyah Noor. (Foto: Biro Humas Kemenaker).).
Jakarta, tvrijakartanews - Partai Bulan Bintang (PBB) mencopot Afriansyah Noor sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB.
Hal itu dibenarkan Penjabat (Pj) Ketua Umum DPP PBB, Fahri Bachmid. Menurut dia, pencopotan Afriansyah merupakan hal yang lumrah di tubuh organisasi partai politik.
"Iya pada prinsipnya penggantian posisi Sekjen atau pengurus dalam struktur suatu organisasi adalah hal yang lumrah dan biasa saja, tidak ada hal yang luar biasa," kata Fahri saat dihubungi tvrijakartanews, Minggu (16/6/2024).
Fahri mengakui semenjak menjabat sebagai Pj Ketum PBB, dirinya memang telah mengambil sejumlah kebijakan dan langkah organisatoris demi kepentingan penataan dan konsolidasi internal partai.
"Termasuk melakukan replacement /refreshment dan arrangement terhadap beberapa posisi jabatan tertentu di DPP PBB, termasuk posisi Sekjen," ucap dia.
Namun, Fahri menekankan, kebijakan itu pilih melalui aspek yang legal serta prosedural sebagaimana mekanisme AD/ART PBB yang berlaku. Karena itu, ia menyatakan, tak ada kesan yang mendadak dalam pencopotan Afriansyah lantaran sudah dilakukan sejak 25 Mei 2024.
"(Afriansyah dicopot) sejak tanggal 25 Mei 2024, dan setelah itu kami ajukan pengesahan ke Kementerian Hukum dan HAM RI," ucap dia.
Dikutip dalam akun media sosial Tiktok pribadinya @ferry_noor, Afriansyah Noor mengaku menerima informasi pencopotan itu ketika berdinas ke Swiss.
"Saya Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan mantan Sekjen Partai Bulan Bintang, per tanggal 12 Juni 2024 kemarin, saya sudah diberhentikan dengan beberapa kawan-kawan sebagai pengurus Partai Bulan Bintang dan berita ini saya terima ketika saya sedang dinas di Konferensi ILO di Swiss, Jenewa," ujarnya.
Kendati begitu, pria yang sapaan akrabnya Ferry ini belum dapat menentukan langkah selanjutnya selepas dicopot sebagai Sekjen PBB.
"Sepulang dari dinas luar negeri, saya mungkin akan berkumpul dengan teman-teman untuk berdiskusi dan mengambil langkah-langkah, apakah langkah itu untuk hukum atau langkah seperti apa," imbuh dia.

