Kadis PUPR Akui 200 Kilometer Jalan di Pandeglang dalam Kondisi Rusak 
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Jalan yang Paniis Kecamatan Koroncong rusak parah ( sumber : Tb Agus Jamaludin )

Pandeglang, tvrijakartanews - Program Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jakamantul) yang digaungkan oleh Pemkab Pandeglang ternyata belum optimal. 200 kilometer jalan masih dalam kondisi rusak dan Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat.

"Berdasarkan keputusan bupati tentang jaringan jalan kabupaten, untuk jalan kurang mantap ada 200 kilometer lebih, artinya kondisinya rusak dan rusak berat, dari 723 kilometer lebih jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Pandeglang," katanya, Selasa (18/6/2024).

Asep mengungkapkan, pihaknya tidak bisa menyelesaikan persoalan kerusakan ruas jalan tersebut secara cepat atau sekaligus. 

Selama ini alokasi anggaran untuk membangun ruas jalan cukup terbatas dan hanya bisa dilakukan secara bertahap setiap tahun.

"Kebutuhan kita sekitar Rp800 miliaran untuk 200 kilometeran lah, dan itu untuk kebutuhan jalan kabupaten, kalau ditambah jalan desa pasti lebih kang," ungkap Asep.

Asep sadar bahwa persoalan anggaran adalah pemicu belum terselesaikan semua jalan yang ada di Pandeglang. 

Iya mengklaim selalu mengajukan bantuan perbaikan jalan kepada Pemprov Banten atau Pemerintah Pusat untuk pembangunan jalan khusus nya wilayah kewenangan kabupaten.

"Saya sudah sampaikan ke Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat, mudah-mudahan bisa direspon cepat," ujarnya.

"Jenis Bantuannya bisa melalui hibah jalan atau melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) yang biasa kita terima setiap tahun dari Pemerintah Pusat," sambung nya.

Terpisah salah seorang warga di Kecamatan Keroncong Imang mengungkapkan, dirinya kecewa dengan kinerja dari Pemkab Pandeglang. Jalan yang berada di wilayah nya hingga bertahun-tahun belum pernah ada perbaikan dari Pemkab Pandeglang.

"Jalannya hancur kang, kalau diliat kaya kubangan kerbau begini, dan upaya yang dilakukan pemerintah setempat ga ada sama sekali," ungkap Imang.

"Ini kan jalan alternatif, sejumlah kendaraan yang hendak menuju Kabupaten Serang lewat sini, begitu juga arah sebaliknya. Apalagi di musim libur begini jalan sering padat dengan kendaraan," sambung Imang.