Moeldoko Optimistis Harun Masiku Bakal Ditangkap dalam Waktu Dekat
NewsHotAdvertisement
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menerima Audiensi Scent Store di gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (12/6/2024). (Foto: KSP).

Jakarta, tvrijakartanews - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko merasa optimistis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menangkap buron eks politikus PDI-P Harun Masiku dalam waktu dekat.

Keyakinan itu disampaikan Moeldoko menyusul adanya pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata yang mengeklaim bahwa penyidik KPK berhasil melacak keberadaan Harun.

"Ya. Mestinya, mestinya bisa (ditangkap dalam waktu dekat)," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2024).

Kendati begitu, Moeldoko tak mengetahui secara pasti apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengetahui Harun Masiku bakal ditangkap secepatnya.

"Enggak ngerti aku. Ngawur Iki," imbuh dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyebut pihaknya sudah melacak keberadaan mantan caleg PDIP, Harun Masiku yang telah buron sejak awal 2020. Bahkan, Alex menyebut pihaknya bakal meringkus Harun dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkep. Mudah-mudahan," kata Alex, sapaan Alexander Marwata di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.

Ia mengungkapkan tim penyidik sudah mendeteksi keberadaan Harun Masiku. Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut soal temuan itu.

"Saya pikir sudah penyidik," ungkapnya.

Alex mengungkapkan hal ini merespons langkah penyidik memeriksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, pada Senin kemarin.

Ia mengklaim pemeriksaan terhadap Hasto tidak ada kaitannya dengan politik. Alex juga menyatakan tidak ada pihak yang mengintervensi pimpinan KPK terkait pemeriksaan Hasto.

Menurutnya, pemeriksaan terhadap Hasto merupakan hal yang wajar dalam proses penyidikan. Pemeriksaan ini bisa jadi dilakukan penyidik karena mendapat informasi baru mengenai lokasi Harun Masiku.

"Ini normatif saja. Kebetulan mungkin kalau yang bersangkutan posisinya sedang tidak ketahuan, ada informasi, misalnya, sudah terkecoh di Jakarta, kan begitu kan, sehingga apa muncul kan pemeriksaan saksi-saksi lagi," katanya.