Airlangga Ungkap Rasio Utang Indonesia di Bawah 40 Persen
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025. (Tvrijakartanews/John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tingkat rasio utang pemerintah Presiden Terpilih Prabowo Subianto tetap dijaga di bawah level 40 persen.

"Ini untuk mendukung APBN yang sehat dan berkelanjutan, dengan dari segi makro rasio perpajakan, keseimbangan primer kembali surplus dan terakhir rasio utang terjaga di bawah 40 persen," kata Airlangga ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak Kemenkeu, di Jakarta, (24/6/2024).

Ailangga memastikan, target pengelolaan fiskal rendah itu terus dijaga hingga saat ini. Bahkan, range defisit dalam APBN 2024 juga masih terus di jaga di level rendah di bawah batas aman.

"Ini berdasarkan Undang-Undang Keuangan Negara di kisaran bawah 3 persen, yakni 2,29 persen sampai dengan 2,82 persen," tuturnya.

Menurut Airlangga kemampuan pemerintah Indonesia untuk mengelola defisit sesuai batas aman ini pun sebetulnya sudah diakui lembaga internasional, salah satunya Dana Moneter Internasional atau IMF.

Dikatakan Airlangga, sejak dua tahun terakhir, ia mengatakan IMF mengakui defisit APBN Indonesia selalu di bawah 3 persen.

"Dari defisit fiskal di bawah 3 persen dan IMF melihat budget defisit kita pada kisaran 2,2 persen tahun ini dan 2,35 pada 2023, dari 1,62 dari PDB," jelasnya.

Selain itu, Airlangga menjelaskan target defisit pada tahun depan tidak akan terkerek lebih jauh hanya karena adanya tambahan program-program prioritas pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat masa kampanye, seperti program makan siang gratis.

Disamping itu, Airlangga juga memastikan program itu pun telah diakomodir dalam RAPBN 2025 dengan anggaran sebesar Rp71 triliun, dengan target defisit RAPBN 2025 secara keseluruhan juga telah disesuaikan seperti tahun ini antara 2,29 persen batas bawahnya terhadap PDB dan batas atas juga tetap di level 2,8 persen.

"Program makanan bergizi gratis yang sudah dialokasikan dalam anggaran RAPBN 2025 sebesar Rp 71 triliun," pungkasnya.