Darwis (70), seorang pedagang kaki lima di Puncak saat mengumpulkan botol bekas untuk dijual / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews -- Sedih dan kecewa, itu yang dirasakan oleh Darwis (70), salah satu pedagang kaki lima di Puncak, Bogor yang lapaknya ikut dibongkar oleh petugas gabungan pada Senin 24 Juni 2024 kemarin.
Kurang lebih sudah 39 tahun pria asal Subang, Jawa Barat ini mengais rezeki dengan membuka jasa bengkel dan tambal ban di area Riung Gunung, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Saya disini (buka jasa bengkel dan tambal ban) dari tahun 85," katanya kepada tvrijakartanews.com, Selasa 25 Juni 2024.
Meski merasa belum rela, dirinya hanya bisa pasrah melihat alat berat meratakan bangunan yang menjadi mata pencaharian setiap harinya.
"Ya sedih lah, kecewa," singkatnya.
Terlebih, dia juga harus terus memenuhi kebutuhan keluarganya serta membiayai sekolah anak anaknya.
"Keluarga di kampung (Subang). Anak saya juga masih ada yang sekolah. Saya juga bingung untuk biaya sekolah anak dari mana nanti," ucapnya.
Darwis menjelaskan, awalnya dia bersama pedagang lainnya yang berada di rest area Riung Gunung tidak mengetahui bahwa lapaknya akan dibongkar.
Bahkan, dia juga mengaku bahwa area tersebut awalnya tidak terkena pembongkaran dari petugas gabungan.
"Awalnya ini petugas udah lewat (tempat ini), mau turun ke bawah. Ko kenapa mundur lagi (lakukan pembongkaran)," jelasnya.
"Kemarin kita minta kebijaksanaan ke mereka (petugas), tapi ga ditanggapin," sambungnya.
Setelah ini, dia mengaku belum bisa berbuat banyak. Namun, dia akan memenuhi kebutuhan sehari harinya dengan mengumpulkan botol botol bekas untuk kemudian nantinya dijual.
"Ya cari makan gini aja dulu lah (cari botol bekas), dari pada ga makan," singkatnya.