
Ilustrasi urgensi transisi energi. (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan transisi energi merupakan perpindahan penggunaan energi yang awalnya bersifat tidak dapat diperbarui, terbatas, dan menghasilkan emisi yang besar.
"(Contohnya, bahan bakar fosil), menjadi penggunaan energi yang lebih bersih dan dapat diperbarui (seperti air, sinar matahari, panas bumi)," kata Faisal dalam diskusi dalam Kompas Institute, di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Faisal menambahkan urgensi Transisi Energi, diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menurunkan dampak climate change.
"Meningkatkan keberlanjutan penggunaan energi. Sumber energi fosil bersifat tidak dapat diperbaharui dan dalam jangka panjang akan langka," ujarnya.
Menurut Faisal, meningkatkan energy security, pemanfaatkan sumber energi lokal yang bersih dan terbarukan dapat meningkatkan keamanan pasokan energi.
"Selain itu, mengurangi ketergantungan pada sumber energi impor," tuturnya.
Dikatakan Faisal, Meningkatkan daya saing ekonomi, melalui inovasi teknologi, penghematan biaya energi, dan penciptaan lapangan kerja baru di sektor energi bersih.

