
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pada acara optimalisaai pencapaian indikator makro, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis 27 Juni 2024 / Foto: Istimewa
Bogor, tvrijakartanews - Ditetapkannya Jawa Barat sebagai penyumbang transaksi judi online (Judol), membuat semua pihak terkejut.
Berdasarkan data, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah pemain judol tertinggi. Adapun jumlah pemainnya mencapai 535.644 orang dan perputaran transaksinya mencapai Rp 3,8 triliun.
Sedangkan daerah dengan transaksi tertingginya adalah Kota Bogor sebanyak Rp 612 miliar dan Kabupaten Bogor sebanyak Rp 567 miliar.
Menyikapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menganggap perlu penanganan serius dalam pemberantasan game online terlarang itu.
"Kami akan serius mengatasinya, terutama berkoordinasi dengan APH, kemudian kominfo yang mengerti jaringan," ungkap Bey saat acara optimalisasi pencapaian indikator makro, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis 27 Juni 2024.
Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini dengan satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk.
"Judi online itu kan tadi juga saya sampaikan, terus berkoordinasi termasuk dengan satgas. Judi online ini kan pemerintah nanti kita akan koordinasi bagaimana tindakan," katanya.
Bey menjelaskan, permasalahan judol ini perlu perhatian khusus. Tidak hanya dari pemerintah pusat dan daerah, namun juga peran serta dari pihak lainnya.
"Itu terkait dengan jaringan, transaksi seperti apa, jadi memang harus lintas, koordinasinya sangat luas," jelasnya.
Disunggung terkait jika ditemukan aparatur sipil negara (ASN) yang terpapar judol, Bey memastikan akan memberikan tindakan tegas.
"Ya pastilah itu (penindakan). Sanksi terberat bisa pemecatan," pungkasnya.
Hingga saat ini, menurutnya, pemerintah provinsi (Pemprov) Jabar juga tengah berkoordinasi untuk nantinya dilakukan pembentukan satgas.
"Kami pada prinsipnya, sebenarnya sudah ada tugas-tugasnya. Kalau efektif, kami akan buat satgas. Tapi yang terpenting bagaimana cara jangan sampai ada satgas tapi judi online tidak berkurang. Jadi kami masih koordinasi dulu," benernya.

